puisi cinta : Paradoks Hati.
Kan kulukiskan sebuah bentuk rupamu, kekasih.
Dalam gelap terang bulang langitku.
Kutaruh didasar hatiku.
Lalu ku timang agar kau nyaman.
Benarkah begitu?
Tidak!
Mencakar-cakar dasarnya.
Meremuk-remuk cangkangnya.
Advertisement
Berderai hingga berkeping.
Hatiku.
Gurat manis senyum menipuku.
Menusuk dalam kalbu.
Habis sudah.
Musnah.
Related Posts :
Bidadari linglung : Sarapan Pagisetoples janji sebuku hati sesendok luka perih sarapanku. baru saja matahari menlongok. menampakkan wujud elok kau malah merusaknya dengan b… Read More...
Bidadari linglung : Kepada Ka, kepada Ka, Ka, kala kau mendekat bagai ujung senapan yang siap meledak. Ka, takut aku membuncah isi otakku menebak jalan fikirku, Ka. Ka, ka… Read More...
Bidadari linglung : Sang Penarimelenggokkan raga bagai liuk ular mata melirik dengan kasar Kau, Sang Penari menghentak kaki bagai debuh timbas menggetarkan hati laksana un… Read More...
Bidadari linglung : Kepada Kawankepada kawan, Maafkan aku tak berimu kabar dua tahun lacur diri tak mengembun cuma meratapi nassib yang makin lama makin terjun. sikapku yan… Read More...
Puisi Bidadari Linglung : Ragutertahan. ingin tak bisa kulangkahkan aku bingung bukan kepalang. bersungut-sungut kemudian engkau pergi tinggal sesal dalam hati Ragu menyi… Read More...