Puisi srikandi pelopor emansipasi wanita zaman modern "edisi arjuna linglung"
Dalam puisi ini cerita tokohnya tak jauh dari arjuna sendiri, dalam
lakon maharata antara arjuna dan srikandi sama-sama jadi tokoh
protagonis,
srikandi adalah kesetaraan gender yang di elu-elukan wanita masa kini
Namun prilakunya tetap bersahaja dan tidak menghilangkan kodrat
kewanitaanya,sebagai istri dari sang suami dan ibu dari anak-anak
tercintanya
Selamat membaca.
Srikandi kecil cantik nan jelita
Titisan dewi amba
dewasa konon yang kan bunuh bisma
Karena kronologi cinta
Gemar berlatih beladiri
Berkuda ala koboi pun ia gemari
Adu senjata panah jadi primadona
Di pancala tiada duanya
Ingin berguru pada arjuna
pujaan hati tambatan jiwa
Jatuh hati saling suka
Di peristri lewati syarat sarana
Tak berapa lama bernostalgia cinta
Perang mahabarata meletus jua
Saatnya srikandi perkasa
Ambil bagian di medan laga
Dapat amanat dari suami tercinta
Senopati menjaga mandaraka
saat prajurit dan kesatria
Kalah terbunuh karena murka bisma
Srikandi tampil di medan laga
Atas saran batara krisna
Busur panah mulai terbentang
Senjata arjuna hrudadali melesat menerjang
Tatkala bisma menatap srikandi
Tercengang Hingga lupa diri
hilang rupa hadir dewi amba
Saat jua panah melesat menembus dada
Sorak ramai prajurit ksatria
napas tersengal bisma terjungkal
Gugur bisma senopati kurawa
Sesuai janji amba seiringan cinta
Srikandi jadi ksatria
Menghancurkan angkara murka
Setara tugas para pria di medan laga
Namun tetap istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya
lakon maharata antara arjuna dan srikandi sama-sama jadi tokoh
protagonis,
srikandi adalah kesetaraan gender yang di elu-elukan wanita masa kini
Namun prilakunya tetap bersahaja dan tidak menghilangkan kodrat
kewanitaanya,sebagai istri dari sang suami dan ibu dari anak-anak
tercintanya
Selamat membaca.
Srikandi kecil cantik nan jelita
Titisan dewi amba
dewasa konon yang kan bunuh bisma
Karena kronologi cinta
Gemar berlatih beladiri
Berkuda ala koboi pun ia gemari
Adu senjata panah jadi primadona
Di pancala tiada duanya
Ingin berguru pada arjuna
pujaan hati tambatan jiwa
Jatuh hati saling suka
Di peristri lewati syarat sarana
Tak berapa lama bernostalgia cinta
Perang mahabarata meletus jua
Saatnya srikandi perkasa
Ambil bagian di medan laga
Dapat amanat dari suami tercinta
Senopati menjaga mandaraka
saat prajurit dan kesatria
Kalah terbunuh karena murka bisma
Srikandi tampil di medan laga
Atas saran batara krisna
Busur panah mulai terbentang
Senjata arjuna hrudadali melesat menerjang
Tatkala bisma menatap srikandi
Tercengang Hingga lupa diri
hilang rupa hadir dewi amba
Saat jua panah melesat menembus dada
Sorak ramai prajurit ksatria
napas tersengal bisma terjungkal
Gugur bisma senopati kurawa
Sesuai janji amba seiringan cinta
Srikandi jadi ksatria
Menghancurkan angkara murka
Setara tugas para pria di medan laga
Namun tetap istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya
Advertisement