Puisi sedih sekali , jangan di baca kalau ndak terbiasa nahan air mata , yakin jangan baca puisi ini jika hatimu lemah , dari pada habisin tisu .
Sekilas aku melihat tawa dan murka
Atau senyuman yang penuh kepedihan
Sedang di hadapanku ada seribu wajah-wajah
Silih berganti berbisik dengan perlahan
Cuma kepedihan yang aku lihat di matamu
Tapi keriangan yang kau tunjukan padaku
Cuma kehampaan yang ada di jiwamu
Tapi gelak tawamu menggema membahana
Siapa yang sebenarnya yang kau bohongi
Sedang kau menikmati kebahagiaan yang tak kau punya
Bersandiwara atas kepiluan yang kau jalani
Apakah engkau setegar itu atau memang kau sekuat itu
Entahlah ...
Karena sesaat engkau tertunduk dan terpuruk
Lalu butir-butir bening mengalir di antara kelopak mata indah itu
Entahlah... yang ku tahu , aku hanya melihat senyuman bukan keluhan .