Tampilkan postingan dengan label Puisi Sindiran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi Sindiran. Tampilkan semua postingan
Puisi Kritik Cerita Kota Senandung Ramah

Puisi Kritik Cerita Kota Senandung Ramah

Puisi Kritik Cerita Kota Senandung Ramah ~ Cerita dalam bentuk puisi ini sengaja saya persembahkan kepada saudaraku semua di kota ku. Agar tak melupakan budaya dan sejarah kota ini. Begitu besar sejarah kota ini, walau dibayar dengan uang takkan bisa terbayar. Lembaran puisi ini mungkin bisa merasa apa yang dirasa.



Cerita Kota Senandung Ramah

Mengendarai motor sambil menoleh
Tulisan terpampar di pintu gerbang
Dengan pede-nya menyebut ramah
Padahal tulisan bersejarah terlupakan
Ini alun-alun merdeka kata ku

Tak terlihat lagi suasana kembar
Malah diganti dengan dua beringin
Bediri tegak bangunan bertembok
Adakah cerita beringin waktu itu
Kalau meriam terpampar beda lagi ceritanya

Ciri khas tak terlihat
Padahal kota bambu
Manusia bersejarah ada dikota ini
Namun aku tak tau dimana tempatnya

seluruh dunia mengenal sosok manusia purba
Tapi aku tak tau dimana letaknya
Selogan juga tak ada
Iklan juga tiada sepnduk apa lagi

Ini cerita kota terlupa
Oleh bingkisan sejarah

By: Dalang Wanataka


Demikianlah puisi singkat ini, moga jadi kritikan yang jitu. Sadar akan mengangkat para kretif-kreatif, megembangkan kota senandung ramah.



Read More
Bisnis Investasi

Puisi Budak Kemakluman Babu Pecundang

Santai sitik jos ... meratap menatap atap yang tetap tak berubah , lampu mati gelap kalau nyala terang , terus mau apa , heleh.... ngene kok di arani puisi... sing edan sing nulis opo sing ngarani . hmmmm ...

Enggan melakukan kebaikan...
Tutur sopan lembah lembut dalam pergaulan
Becanda datar membuka bahasan yang ringan
Di pikir hal itu kurang gigit kurang memuaskan

Pikir... pake otak jangan pake dengkul..
Walau otakmu tumpul suka ngibul...
Biar di kata preman beriman ... getu kan...
Biar di kata brandal bermoral getu kan...

Hwahahahahaha.....
Lanjutkan ..... Kau tumpuk dusta...
Toh... standarmu sebatas tajam tumpul mata manusia
Lanjutkan ... kau labuhi rasa...
Walau kau tahu selamanya garam tak akan jadi gula...
Lanjutkan...
Orang aku tinggal nonton aja , apa susahnya ...

Tapi ingat satu hal...
Jangan libatkan aku dalam pikiranmu
Jangan kau jadikan bahan mentah inspirasimu
Jangan kau jadikan bahan baku imaginasimu
Dan jangan kau jadikan Perangsang syahwat Birahi Syndrom populerity mu .

Silahkan onani atau manstrubasi dengan otakmu sendiri
Sampai puncak klimaks lebay diri
Toh kamu sudah biasa bermain dengan bayangan
Yang sebenaranya tak akan pernah jadi kenyataan .

Bagiku , Iklas itu memang soal hati .
Tapi indikasinya bisa di lihat dari cara memposisikan diri .
Baik buruk prilaku manusia bukan sebatas pemikiran dan prasangka
Tapi sampai di mana kita bisa bermanfaat untuk sesama .

Bukan dandan preman untuk mengharap kemakluman saat ada kesalahan .
Bukan prilaku brandal , supaya di perhatikan tokoh spiritual
Juga bukan pendusta , memaksa diri untuk tertawa di tengah api neraka .
Suram suram saja , jangan di paksa jadi cerah adanya .

Lanjutkan jadi budak kemakluman
Lanjutkan jadi babu nyali pencundang
Jika memang kau hidup untuk jadi pengecut
Dan kau mati sebagai sampah.

Read More

Puisi Terjebak Kehidupan Duniawi

Selamat pagi, siang, dan malam sahabat Puisina.... Maaf sebelumnya bila puisi ini masih banyak kekurangan.. Karna memang hanya segini kemampuan Saya dalam menulis puisi.. Puisi ini sedikit religius, di tambah lagi sindiran buat para manusia, termasuk Saya sendiri sebenarnya..
Sudah ya, selamat membaca....

Bukan kah Rasul pernah berkisah
"Aku hanyalah utusan"
Dari Sang Abadi
Yang paling agung
Untuk kesucian
Atas segala yang ada

Ia hantarkan padamu
Sebuah kepastian mengabdi
Memegang sabda
Pencipta panas dan cahaya

Ya, manusia!
Gagah berdiri tegak
Di perjalanan masa
Terjebak kehidupan duniawi
Hanya kesenangan dan kepuasan

Sudahkah kalian pahami
Di hari akhir nanti
Alam akan murka
Hancurkan semua yang ada
Dengan kehendak-Nya

Read More

Puisi Tetap Memuja Bapak Sby

Selamat malam sahabat Puisina.... Langsung saja yaa.... Puisi ini diciptakan sesuai dengan isi hati "Cindia Irani".. Dia sangat mengagumi Bapak Sby.. Untuk alasannya, silakan bertanya sendiri ke orangnya.. Selamat membaca....

Bapak....
2 periode lamanya
Kau dengarkan jiwa jiwa berontak
Simpan amarah dalam teriakan
Dan parahnya....
Jiwa mereka tak kunjung puas

Kini....
Kau mulai menua
Tampak rambut putihmu
Kantong hitam di matamu
Kau sudah lelah

Dan sekarang....
Kuasamu hampir usai
Akan ada pemimpin baru
Gantikan kuasamu

Merek saling berlomba
Taklukkan jiwa rakyatmu
Berperang dengan pidato
Bahkan mereka mau
Menyusuri kolong kolong

Lantas aku tersenyum, Bapak
Tersenyum renyah
Sungguh indah pencitraan mereka
Di setiap detik ia bergerak

Bapak....
Biarkan mereka berceloteh
Tapi izinkan aku
Tetap mengagumimu

Read More
Bisnis Investasi

Puisi " Hati Gelisah " - Arjuna Linglung

Hati Gelisah Puisi santai siang hari ini , buah karya dari hati yang sedang tersinggung oleh ucapan-ucapan orang bingung , besar ambisi kurang imaginasi tapi tetap pingin eksis walau skill krisis , tak tahu apa yang di cari sekedar sensasi untuk menuruti penyakit candu sindrom populerity atau sekedar iseng untuk menghidupkan seuatu yang sebenarnya sudah layak di katakan "MATI" . Selamat menikmati .

Jago soal ceramah
Mulai soal sosial politik sampai ibadah
Ngejoz... Soal Pidato dan Kotbah
Raja podium dan mimbar seperti juru dakwah
Ngomong panjang lebar sangat betah .

Mengaku pembawa kebenaran
Merasa diri punya kewajiban untuk menyampaikan .
Tapi sayang , masa berlakunya musiman .
Kotbah ceramah jika dapat bayaran
Kotbah ceramah jika merasa di jatuhkan .

MenganGkat diri atas nama kalam Illahi
Membela diri berkedok motivasi
Padahal Hatinya sepi dan mati .
Semua di lakukan atas iri ,benci dan Gengsi .

Stop semua kata motivasimu
Di google banyak kata-kata seperti itu
Ganti dengan karya nyata hasil kreasimu .
Lalu buktikan apakah banyak yang menggunakan idemu .

Diam jangan ceramah melulu ...
Asal kau tahu , ceramahmu bikin bising telingaku .
Jika hanya isi bualan-bualan , ungkapan hati gelisah mu .
Kau sudah mati terjangkit penyakit " Sindrom Populerity " .

Terimakasih .

Read More