Puisin ini tujukan untuk lelaki yang pernah di cintai dan di sayangi , di tengah lamunan yang membumbung tinggi dinda mencoba munlis angan sebagai gantinya.
GERIMIS DAN KERINDUAN melukis wajahmu antara titis-titis gerimis di jendela rindu pun jatuh aku dongak kelangit kelabu mana pergi rasa ghairah menunggu hadir arjuna bukan hari ini bukan juga semalam tapi bermusim lamanya setiaku hilang raguku datang adakah aku masih hidup dihatimu atau matikah aku dalam kurungan waktu hari-harimu?
ku nanti jawapanmu hingga gerimis bertandang lagi...