
PUISI TETES HUJAN MATA PRIA TAMPAN
Puisi Hujan ini mengisahkan tentang seorang pria tampan yang di tinggal oleh kekasihnya, bukan karena selingkuh atau apa, tapi terpisah karena memang tidak jodoh dari sononya.
Layaknya derasanya air hujan turun membasahi bumi
Mungkin seperti itulah air mataku mengalir jika mengingatmu
Aku tak pernah mengira semuanya harus berakhir begitu saja
Kisah cinta yang indah dan begitu berkesan di sanubari
Aku seperti tak lagi berpijak di bumi
Karena menghadapi perpisahan ini
Aku benar-benar tidak siap bila kau tidak ada di sini
Aku begitu lemah dan tidak berdaya
Dan sekarang aku terpuruk di sini.
Bayangan di saat kebersamaan kala itu
Masih melekat kuat dalam ingatanku
Hampi ku tak bisa sejenak saja untuk memikirkan hal lainya
Karena bagiku kamu adalah yang terindah dalam hidupku.
Aku sudah berusaha melupakanmu
Aku sudah berusaha merelakanmu
Karena Takdir telah memisahkan kita
Sekarang tinggal berharap
Semoga kita bertemu lagi di sana
Hari ini di tempat itu aku sendiri
Aku hanya bisa meraba bekas dudukmu
Yang masih terasa hangat di tapak tanganku
Aku sudah belajar hidup tanpamu
Walau kau pernah bilang , kau harus tegar
Kau bilang aku harus tersenyum
Aku lakukan semuanya , walau butuh waktu lama
Karena hatiku masih kurang bisa menerima kenyataan.
Entah sampai kapan .
Layaknya derasanya air hujan turun membasahi bumi
Mungkin seperti itulah air mataku mengalir jika mengingatmu
Aku tak pernah mengira semuanya harus berakhir begitu saja
Kisah cinta yang indah dan begitu berkesan di sanubari
Advertisement
Karena menghadapi perpisahan ini
Aku benar-benar tidak siap bila kau tidak ada di sini
Aku begitu lemah dan tidak berdaya
Dan sekarang aku terpuruk di sini.
Bayangan di saat kebersamaan kala itu
Masih melekat kuat dalam ingatanku
Hampi ku tak bisa sejenak saja untuk memikirkan hal lainya
Karena bagiku kamu adalah yang terindah dalam hidupku.
Aku sudah berusaha melupakanmu
Aku sudah berusaha merelakanmu
Karena Takdir telah memisahkan kita
Sekarang tinggal berharap
Semoga kita bertemu lagi di sana
Hari ini di tempat itu aku sendiri
Aku hanya bisa meraba bekas dudukmu
Yang masih terasa hangat di tapak tanganku
Aku sudah belajar hidup tanpamu
Walau kau pernah bilang , kau harus tegar
Kau bilang aku harus tersenyum
Aku lakukan semuanya , walau butuh waktu lama
Karena hatiku masih kurang bisa menerima kenyataan.
Entah sampai kapan .
- Puisi Jomblo Bingung Pacaran Susah
- Puisi Sedih Mawar Layu Semalam
- Puisi Sedih Putus Cinta Tanpa Alasan
- Puisi Cinta Sedih Marah Dan Patah Hati
- PUISI CINTA TIDAK BERPISAH SELAMANYA
- Puisi Cinta Ucapan Selamat Tidur Kren... !
- Puisi Untuk Ayah Bahan Renungan
- PUISI SUBUH MINGGU BULAN MARET
- Puisi Nasehat Gadis Jilbab
- Halah Poems Youn And Me Frriend Forever
- Puisi Jendral Koruptor Berkalung (.)(.)
- PUISI CINTA SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU MINGGU
- PUISI KAMPAYE POLITIK LAGU IWAK PEYEK
- wasiat pada anak cucuku
- Puisi Nenek mana anak cucuku
- PUISI LAGU TENGAH MALAM
- Puisi Kenangan Pantai Sanur Bali
- Puisi Musim Gugur Di Hongkong
- Puisi Meditasi Kesehatan
- Puisi Perjuangan Anak Desa
- Puisi 10 Partai Peserta Pemilu 2014
- Puisi Kecap Bango
- Puisi Bidadari Linglung
- Puisi Pahlawan Malam Bingung
Related Posts :
Mungkin Alam Mulai BosanPuisi alam tragis, fenomena alam yang menakutkan di awal tahun 2014. Semoga ini hanya bencana yang mengawali keberuntungan kita semua di ham… Read More...
Cintailah Apa Adanya Jangan Ada ApanyaPuisi cinta gombalisme sekaligus mautisme, sedih mengoyak hati dan jiwa serta raga, jangan membaca jika tak bisa menahan air mata atau tawa.… Read More...
Puisi Alam : Derasnya Air HujanBegitu banyak manfaat dari air, siapa yang tidak suka dengan air? Datangnya air bisa dari sumber alami, juga bisa dari hujan. Tetesan hujan … Read More...
Puisi Begitu Sempurna Alam Nan IndahMenikmati angin sepoi-sepoi diatas bukit atau diatas pegunungan itu sangat menyenangkan. Setiap mata melihat memandang hijau kebiru-biruan t… Read More...
Hidup Tak Selalu Senang, Mati Tak Selalu SedihKehidupan tak selalu meyenangkan, begitu juga kematian tak selalu menyedihkan, lantas kematian seperti apa yang membahagiakan, dan kehidupan… Read More...