Puisi Untuk Suami Sakit Parah
Bisnis Investasi
Minggu, April 07, 2013
ABUNAWAS,
Puisi Bapak,
Puisi Islami,
Puisi Kenangan,
Puisi Kesedihan
Edit
Puisi Untuk Suami Sakit Parah - puisi ini saya ambil dari kisah nyata, kisah seorang suami istri yang memiliki anak tiga, kebetulan suaminya saat itu sedang sakit mendadak dan tidak sadarkan diri , kemudian terus meninggal dunia.
Kisah singkat perjalanan suami istri semasa hidupnya :
Sang suami telahir dari orang tak punya , istripun tidak jauh muda , mereka di pertemukan atas dasar di jodohkan orang tua pada tahun 1975 , pada saat itu perjodohan masih marak , karena masih belum kenal pacaran dan kenalan .
Setelah acara pernikahan mereka berusaha membangun sebuah keluarga dan di karuniai anak Tiga , 2 lelaki satu perempuan. Karena tidak punya harta warisan dan tidak ada gelar pendidikan , maka jalan satu satunya untuk memenuhi kebutuhan adalah dengan cara kerja kuli bangunan di perantuan yaitu kota jakarta.
Sang istri di rumah merawat anak-anaknya, sang suami kerja di kota mencari nafkah , kurang lebih 30 tahun kemudian akhirnya anak anaknya beranjak dewasa, suami sitri memutuskan untuk tinggal di kampung dengan bekerja seadanya.
3 Tahun di kampung hidup mereka bahagia, bekerja buka warung di kelola berdua, mereka bisa menabung dan bisa membeli pakaian yang enak di pandang mata .
Suatu saat ada tetangga yang iri dengan kebahagiaan mereka, setiap hari mereka seperti di kucilkan , bahkan selalu di cari kesalahanya , padahal mereka sudah pasrah terima apa adanya, karena memang dari awalnya mereka sudah merasa sebagai orang tak punya.
Tapi apa hendak di kata, jika orang itu iri hati tentu buta mata dan buta mata hatinya , anak-anak mereka di aniaya, di kucilkan , bahkan di fitnah . hingga akhirnya sang bapak merasa iba , serta menahan emosi. sampai berhari hari merenung dan berfikir bagaimana supaya anak anaknya hidup bahagia.
Beban fikiran yang semakin menumpuk , yang bisa di lakukan hanya menasehati anak anaknya supaya bersabar. Bapak sepertinya tidak bisa memberikan apa apa lagi, hanya sepetak tanah di belakang rumah.
Bapak tadi melamun mencari solusi bagaimana keluar dari situasi. kurang lebih 3 bulan berjalan bapak tadi jatuh sakit mendadak hingga akhirnya meninggal. Jeritan istri setia memenuhi rumah sakit . Tangisan meronta ronta saat di tinggal suami tercinta. 35 tahun menikah , 3 tahun bersama . semua di lakukan untuk keluarga hingga melupakan kepentingan pribadi layaknya manusia normal yang punya rasa punya cinta.
Sekarang sang istri tinggal bersama anak anaknya, badanya makin hari makin kurus, tapi tetap sehat.
- Puisi Untuk Suami Sakit Parah
- PUISI MOTIVASI DHASYAT SEPANJANG MASA
- PUISI MOTIVASI MODERN NYANYIAN JIWA
- PUISI TETES HUJAN MATA PRIA TAMPAN
- Puisi Jomblo Bingung Pacaran Susah
- Puisi Sedih Mawar Layu Semalam
- Puisi Sedih Putus Cinta Tanpa Alasan
- Puisi Cinta Sedih Marah Dan Patah Hati
- PUISI CINTA TIDAK BERPISAH SELAMANYA
- Puisi Cinta Ucapan Selamat Tidur Kren... !
- Puisi Untuk Ayah Bahan Renungan
- PUISI SUBUH MINGGU BULAN MARET
- Puisi Nasehat Gadis Jilbab
- Halah Poems Youn And Me Frriend Forever
- Puisi Jendral Koruptor Berkalung (.)(.)
- PUISI CINTA SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU MINGGU
- PUISI KAMPAYE POLITIK LAGU IWAK PEYEK
- wasiat pada anak cucuku
- Puisi Nenek mana anak cucuku
- PUISI LAGU TENGAH MALAM
- Puisi Kenangan Pantai Sanur Bali
- Puisi Musim Gugur Di Hongkong
- Puisi Meditasi Kesehatan
- Puisi Perjuangan Anak Desa
- Puisi 10 Partai Peserta Pemilu 2014
Advertisement