Puisi Hari Departemen Agama ( Depag)
Berikut ini puisi untuk memperingati hari jadi kementrian agama / departemen agama ( DEPAG ) .
Indonesia tanah air tercinta
Dengan pancasila di dada garuda
Negara yang mengutakan Agama
Terbukti mewajibkan rakyatnya
Percaya kepada tuhan yang maha esa ..
Departemen agama menjadi unjung tombaknya
Agar rakyat punya agama dan menaatinya
Guna menjadi manusia yang berbangsa dan beragama
Agar indonesia gemah ripah loh jinawi dan mendapat rahmatnya .
Betapa luhur cita-cita pendiri negeri ini.
Semua di rancang sedemikian rapi
Untuk menjaga dari generai ke generasi
Agar selalu hidup dalam bimbingan Ilahi...
Tapi sayang beribu sayang...
Semua harapan belum tergenggam tangan
Kementrian yang di ciptakan
Departemen yang di dirikan....
Sepertinya hanyalah simbul kesuksesan segelintir orang...
Wow.. aku jadi menteri... agama
Wah aku jadi pegawai negeri...
Wah aku jadi guru agama...
Di hormati,di degani dan dapat gaji perbulanya
Plus kesejahtraan hidup dan pensiunan yang menjanjikan .
Sampai lupa tanggung jawab yang ada di pundaknya...
Sampai tutup mata , pura-pura buta .
Tak kah kau iba rakyat mengemis sumbangan demi membangun masjid
Tak kah kau kasihan melihat ustad ustad kampung kelaparan
Sementara waktunya tersita untuk mengajar agama masyarakat .
Apa karena mereka tak punya gelar pendidikan
Sehingga kau anggap tak layak mendapat perhatian
Apa gedung ibadah itu tak masuk agenda pembangunan
Sehingga tak perlu di beru bantuan untuk menyelesaikan .
Mentri agama...
Rakyatmu sudah baik
Mereka sudah mandiri
Mau membangun tempat peribadatan sendiri
Mau memberi pendidikan gratis kapa masayarkat.
Sekarang tinggal tugasmu
Menjaga dan mendukung apa yang menjadi keinginan mereka
Jangan cuma otak atik bahasa main kata
Melupakan apa yang telah ada .
Konf;lik antar paham
Mengeluarkan istilah dan lain sebagainya
Sementara yang ada masih terbengkelai
Entah kapan selesainya .
Jangan salahkan
Jika rakyat banyak yang kecanduan narkoba
Jangan salahkan rakyat jika mabuk mabukan
Jangan salahkan jika rakyat judi
Jangan salahkan jika rakyat melacur,mencuri koruspi
Membunuh ,menganiaya,memperkosa...
Karena negara tidak mau dan tidak peduli serta berusaha
Agar rakyat mendekat pada tuhanya
Mengenal agamanya
Mendukung untuk menaatinya .
Untuk itu bangunlah dari tidur panjang
Jabatan itu amanat yang harus di jalankan
Untuk mencapai tujuan tentu dengan perjuangan
Tanpa hitung hitungan berapa gaji perbulan
Dan berapa tunjangan yang di dapatkan
Jika memang benar kau menjadi pegawai depag itu
Di landasi dengan IMAN......
Selayang pandang
Masa Penjajahan Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, beberapa masalah yang berhubungan dengan urusan keagamaan terpencar-pencar ke beberapa kantor. Masalah haji, perkawinan, dan pendidikan agama berada di bawah naungan Departement van Binnenlands Bestuur (dipimpin oleh seorang Kepala Urusan Pemerintahan Umum atau Directeur van Binnenlandsch Bestuur, dan kantor untuk urusan bumiputera (Het Kantoor voor Inlandsche Zaken). Adapun hal-hal yang berhubungan dengan hukum agama ditangani oleh peradilan agama (raad agama) dan peradilan umum (raad van justitie).
Masa Pendudukan Jepang
Selanjutnya, pada masa pendudukan Jepang Departement van Binnenland Bestuur diubah menjadi Badan Urusan Internal (内務部 naimubu?) yang serupa di pemerintah daerah setingkat prefektur di Jepang.[3][4] Naimubu berada di bawah naungan militer Jepang yang dipimpin oleh seorang Panglima Tentara Keenambelas, dalam hal ini oleh Kepala Pemerintahan Militer (軍政監 gunseikan?) (jabatan fungsional kepala staf)[4] yang terdiri atas beberapa penasihat (参与 sanyo?).
Fungsi
Indonesia tanah air tercinta
Dengan pancasila di dada garuda
Negara yang mengutakan Agama
Terbukti mewajibkan rakyatnya
Percaya kepada tuhan yang maha esa ..
Departemen agama menjadi unjung tombaknya
Agar rakyat punya agama dan menaatinya
Guna menjadi manusia yang berbangsa dan beragama
Agar indonesia gemah ripah loh jinawi dan mendapat rahmatnya .
Betapa luhur cita-cita pendiri negeri ini.
Semua di rancang sedemikian rapi
Untuk menjaga dari generai ke generasi
Agar selalu hidup dalam bimbingan Ilahi...
Tapi sayang beribu sayang...
Semua harapan belum tergenggam tangan
Kementrian yang di ciptakan
Departemen yang di dirikan....
Sepertinya hanyalah simbul kesuksesan segelintir orang...
Wow.. aku jadi menteri... agama
Wah aku jadi pegawai negeri...
Wah aku jadi guru agama...
Di hormati,di degani dan dapat gaji perbulanya
Plus kesejahtraan hidup dan pensiunan yang menjanjikan .
Sampai lupa tanggung jawab yang ada di pundaknya...
Sampai tutup mata , pura-pura buta .
Tak kah kau iba rakyat mengemis sumbangan demi membangun masjid
Tak kah kau kasihan melihat ustad ustad kampung kelaparan
Sementara waktunya tersita untuk mengajar agama masyarakat .
Apa karena mereka tak punya gelar pendidikan
Sehingga kau anggap tak layak mendapat perhatian
Apa gedung ibadah itu tak masuk agenda pembangunan
Sehingga tak perlu di beru bantuan untuk menyelesaikan .
Mentri agama...
Rakyatmu sudah baik
Mereka sudah mandiri
Mau membangun tempat peribadatan sendiri
Mau memberi pendidikan gratis kapa masayarkat.
Sekarang tinggal tugasmu
Menjaga dan mendukung apa yang menjadi keinginan mereka
Jangan cuma otak atik bahasa main kata
Melupakan apa yang telah ada .
Konf;lik antar paham
Mengeluarkan istilah dan lain sebagainya
Sementara yang ada masih terbengkelai
Entah kapan selesainya .
Jangan salahkan
Jika rakyat banyak yang kecanduan narkoba
Jangan salahkan rakyat jika mabuk mabukan
Jangan salahkan jika rakyat judi
Jangan salahkan jika rakyat melacur,mencuri koruspi
Membunuh ,menganiaya,memperkosa...
Karena negara tidak mau dan tidak peduli serta berusaha
Agar rakyat mendekat pada tuhanya
Mengenal agamanya
Mendukung untuk menaatinya .
Untuk itu bangunlah dari tidur panjang
Jabatan itu amanat yang harus di jalankan
Untuk mencapai tujuan tentu dengan perjuangan
Tanpa hitung hitungan berapa gaji perbulan
Dan berapa tunjangan yang di dapatkan
Jika memang benar kau menjadi pegawai depag itu
Di landasi dengan IMAN......
Selayang pandang
Masa Penjajahan Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, beberapa masalah yang berhubungan dengan urusan keagamaan terpencar-pencar ke beberapa kantor. Masalah haji, perkawinan, dan pendidikan agama berada di bawah naungan Departement van Binnenlands Bestuur (dipimpin oleh seorang Kepala Urusan Pemerintahan Umum atau Directeur van Binnenlandsch Bestuur, dan kantor untuk urusan bumiputera (Het Kantoor voor Inlandsche Zaken). Adapun hal-hal yang berhubungan dengan hukum agama ditangani oleh peradilan agama (raad agama) dan peradilan umum (raad van justitie).
Masa Pendudukan Jepang
Selanjutnya, pada masa pendudukan Jepang Departement van Binnenland Bestuur diubah menjadi Badan Urusan Internal (内務部 naimubu?) yang serupa di pemerintah daerah setingkat prefektur di Jepang.[3][4] Naimubu berada di bawah naungan militer Jepang yang dipimpin oleh seorang Panglima Tentara Keenambelas, dalam hal ini oleh Kepala Pemerintahan Militer (軍政監 gunseikan?) (jabatan fungsional kepala staf)[4] yang terdiri atas beberapa penasihat (参与 sanyo?).
Fungsi
- Memberi bimbingan, pemahaman, pengamalan, dan pelayanan kehidupan beragama.
- Menanamkan penghayatan moral dan etika keagamaan.
- Membina kualitas pendidikan umat beragama.
- Membina kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
- Memberdayakan umat beragama dan lembaga keagamaan.
- Membina kerukunan umat beragama.
- Menanamkan keselarasan pemahaman keagamaan dengan wawasan kebangsaan Indonesia.
Advertisement