Puisi Sedih "Heart " Siti Rohmah
"Heart"
Sebongkah kayu yang begitu kokoh kini mulai rapuh
Terkikis oleh organisme kecil didalamnya.
Begitu lapuk hingga tak mampu berdiri tegak
Layu layaknya bunga yang telah hilang usia..
Mengapa ...?
Mengapa demikian ...?
Karena ia sudah tak mampu menanggung beban didalamnya.
Menahan lara begitu amat pedihnya
Mengeluhpun tak bisa karna ia tak pernah mampu berkata.
Kayu....
Kayu layaknya hati sang insan
Semakin ia tergores benda tajam semakin ia merunduk dan roboh
Sama dengan hati...
Semakin ia tersakiti maka semakin pula ia terluka dan kecewa.
Beribu kayu dan rotan didunia
Takkan selamanya bisa hidup tanpa terguyur oleh air.
Semakin ia tua semakin ia merasa dahaga
Merunduk dan merunduk bila ia merasa lelah.
Hati begitu lembut melebihi sutra..
Hingga amat lembutnya sampai ia bisa menitihkan buih air mata
Amat pedih dan sakit..
Sampai mata tak mampu lagi berbicara
Hormat kami,
Siti Rohmah
Sebongkah kayu yang begitu kokoh kini mulai rapuh
Terkikis oleh organisme kecil didalamnya.
Begitu lapuk hingga tak mampu berdiri tegak
Layu layaknya bunga yang telah hilang usia..
Advertisement
Mengapa demikian ...?
Karena ia sudah tak mampu menanggung beban didalamnya.
Menahan lara begitu amat pedihnya
Mengeluhpun tak bisa karna ia tak pernah mampu berkata.
Kayu....
Kayu layaknya hati sang insan
Semakin ia tergores benda tajam semakin ia merunduk dan roboh
Sama dengan hati...
Semakin ia tersakiti maka semakin pula ia terluka dan kecewa.
Beribu kayu dan rotan didunia
Takkan selamanya bisa hidup tanpa terguyur oleh air.
Semakin ia tua semakin ia merasa dahaga
Merunduk dan merunduk bila ia merasa lelah.
Hati begitu lembut melebihi sutra..
Hingga amat lembutnya sampai ia bisa menitihkan buih air mata
Amat pedih dan sakit..
Sampai mata tak mampu lagi berbicara
Hormat kami,
Siti Rohmah
Related Posts :
Hatiku Yang BeranganHatiku Yang Berangan Saat hati ini, inginkan suatu hal, namun hanya sebuah angan, bagaimana rasanya,, angan-angan boleh saja karena kita h… Read More...
Ibu Kota Ku Jakarta Menjerit Karena Banjir Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More...
Impian Dalam Hayalan Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE Microso… Read More...
PUISI SUDAHLAH PERGI DAN JANGAN KEMBALIHati dongkol sakit melebihi kepala benjol makan tahu terasa jengkol , dunia yang harusnya indah terasa sudah masuk neraka , rasa ga nyaman s… Read More...
PUISI BINGUNG, APAKAH AKU CEMBURU?PUISI BINGUNG, APAKAH AKU CEMBURU_ Selamat jumpa lagi puisina,, bagaimana kabar negerimu?, langit tempatku gerimis, biarlah! yang paling pen… Read More...