Dari tiap titik hujan, saya dapati engkau melamun di antara rintiknya,
Sendiri, menyangga janggut sambil sesekali membenarkan kacamata,
karena embun hujannya
Atau ia sekedar berbenah menanti
gerimis berakhir,
Ini mungkin yang akan saya bilang;
Bila didekatmu dengan berbisik,
Jangan percaya kalo saya bilang kamu cantik,
karena kamu adalah cendrawasih yang berbulu pelangi dan hinggap di kursi,
Jangan percaya kalo saya bilang kamu manis,
karena kamu adalah sari madu dan zaitun yang tertetes pertama kali,
Jangan percaya kalo saya bilang kamu anggun,
karena kamu adalah kupu-kupu yang hinggap di melati,
Jangan percaya kalo saya bilang kamu baik,
karena kamu adalah peri yang bertugas membagi senyum,
Ya begitu, kurang lebih seperti itu
Cukup saya memandangimu saja,
agar yang sepertimu tetap seperti itu adanya,
Dan jangan bilang ini rayuan atau pujian,
karena ini hanya degup jantung yang diwakilkan kanvas,
Untuk dilukis pada tiap kelopak bunga musim semi,
--
agus_ngawi 085733246907