Tampilkan postingan dengan label Perang Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perang Puisi. Tampilkan semua postingan
Muslimku Sayang Muslimku Malang

Muslimku Sayang Muslimku Malang

Muslimku Sayang Muslimku Malang
Belum kering air mata , melihat nasib saudara muslim rohingnya
Belum tuntas fitnah Teroris di mata dunia
Belum selesai baca berita perang suadara di timur tengah
Kini , muslim menggemparkan dunia lagi
Ribuan muslim pergi dari negeri sendiri
Cari perlindungan, cari keamanan, cari kehidupan
Cari negara layak huni untuk menyembah illahi robi .

Muslimku nasibmu kini...
Rasanya baru kemarin nabi memberi nasehat dan saran
Bahwa kita ini bersaudara, kita harus saling membantu
Kita harus maju menjadi yang terbaik
Baik di dunia dan akherat kelak....

Nyatanya....
Sejak nabi berpulang ke pangkuan yang maha kuasa...
Rentetan masalah terus menerpa pada kita
Apa yang salah dengan wasiat beliau
Apa yang keliru dengan ajaran agama yang sempurna ini.
Perang terus menerus mengalir tanpa henti
Perang adu kekuasaan
Perang beda kepahaman
Perang aqidah
Perang madhab
dan lain sebagianya...

Ya Allah...
Hamba tak lebih besar dari sebutir debu
Rasanya ingin protes dan berontak dengan kanyataan ini.
Mengapa perang saudara terus berkepanjangan
Cuma karena beda kepahaman tentang alquran
Cuma beda aqidah,madhab dan lain sebagainya...

Rasanya diri ini Malu Ya Allah...
Di saat negara lain , berjuang demi kedamain di tengah perbedaan.
Beda suku,beda agama,beda kulit bahkan beda keyakinan.
Tapi saudaraku berperang habis-habisan cuma karena
Beda madhab,beda paham tentang alquran ...

Allah , rasanya diri ini iri dengan mereka ...
Yang katanya ahli neraka, jauh dari rahmatmu
Bahkan mereka dekat dengan laknatmu...
Mereka yang telah mengingkari agamamu...

Nyatanya...
Mereka mampu mengelola negara damai berkemajuan .
Ekonomi stabil,teknologinya maju, masyarakatnya rukun
Beda dengan kita...
Yang habis untuk berdebat....
Habis untuk menyalahkan suadara sendiri
Tak segan untuk angkat senjata... sampai harus ada yang mati.

Allah... yang maha tau dan maha mengerti
Saat ini ribuan muslim pergi dari tanah airnya
Karena merasa sudah tidak aman dan nyaman
Malu Allah... hamba malu....
Tapi aku hanya manusia lemah....
Tak bisa berbuat banyak
Hanya bisa mengeluh mengaduh dengan apa yang aku lihat
Aku baca....

 Muslimku sayang..., Muslimku Malang...
Yang sedang dalam pengungsian , semoga kau di beri perlindungan
Dan semoga kau tetap teguh memegang iman...
Mungkin masih ada saudara kita yang tertinggal
Karena tak punya biaya untuk pergi lintas negara
Mereka hanya punya air kata...
Dan sebait doa.

Muslimku sayang...muslimku malang...
Ku sampaikan simpatiku lewat puisi
Hanya ini yang bisa ku beri...
Percayalah...
Mungkin karyaku tak seberapa
Tapi Keiklasanku nyata...
Semoga harimu bahagia
Dalam menjalani hidup di dunia  ini
Hidup semantara yang entah cepat atau lambat
Nanti akan kita tinggalkan juga .

Biarlah semua di urus oleh Allah...
Teguhlah pegang iman
Teguhlah pegang islam
Anggap saja ini proses Allah menjadikan kita menjadi
Umat yang ihsan... amin.....



Read More
Puisi Audrey Hepburn : Angsa Dari Kota Berawa

Puisi Audrey Hepburn : Angsa Dari Kota Berawa

Puisi Audrey Hepburn : Angsa Dari Kota Berawa _ "Sebenarnya, anda harus sedikit jatuh cinta dengan pria yang menjadi lawan main, begitu juga sebaliknya. Bila anda ingin mengekspresikan cinta, anda harus merasakannya,, tidak ada cara lain lagi. Tapi itu tidak perlu dibawa keluar dari lokasi" begitulah kiranya kata Angsa "Audrey Hepburn" kita.. dan puisi berikut ini,, untuk pembaca puisina bias kecup Audrey Hepburn kiranya... selamat membaca;

Puisi Audrey Hepburn : Angsa Dari Kota Berawa


Angsa dari kota berawa
Brussel di Belgia
Audrey Hepburn,,
mulai membias bulu di Arnhem Negeri Kincir Angin

belajar berjinjit dengan tumit
memesona langkah panggung balerina
anggun sesahaja layaknya angsa,

masa perang mulai surut dentum
berangkat dari konservarium
kau mulai melirik degum,
degum pada akting diatas podium,

musikal Broadway awalnya
dan kau selalu memesona karena balerina
sampai vokal juga drama
sehingga Oscar serta Grammy kau mampu memeluknya

Audrey Hepburn..
Angsa dari kota rawa..
karena pesona kau jadi duta untuk dunia..
memberi arti bahwa setiap peran,,
sedikit membutuhkan cinta.
untuk kenangan yang tak cuma romansa
Read More
Bisnis Investasi

PERANG PUISI POLITIK 2014 "RAISOPOPO"

Puisi Waketum Gerindra "Raisopopo" , pemilu tahun 2014 ini berbeda dengan pemilu yang sudah-sudah , pada tahun 2014 ini perang puisi seolah menjadi media pertempuran untuk meraih simpati . Tak ayal membuat puisi seakan menjadii "tradisi" Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ) Fadli Zon dalam berpolitik . Kali ini ia membuat puisi berjudul "Raisopopo" , sekilas mirip dengan istilah"Rapopo" yang lagi populer di jagat may .
Jakarta ,Rabu (16/4/2014), Dalam konfrensi oers di kantor DPP Gerindra ,Fadli membacakan sebuah puisi.Dalam konfrensi itu juga ,Fadli menyampaikan tentang langkah-langkah yang di lakukan Gerindra dalam membangun Koalisi dengan partai lain.

Awalnya, Fadli enggan mebacakan puisi tersebut dan membagikan salinan lirik kepada wartawan " Ah nanti ribut lagii" katanya. Namun,wartawan terus memintanya membacakan puisi . Fadli akhirnya membacakan puisi tersebut." Di diktekan dari atas," kata Fadli tentang sumber inspirasi puisi tersebut . Berikut isi puisi tersebut .
Raisopopo

Aku raisopopo
Seperti wayang di gerakkan dalang
Cerita sejuat harapan
Menjual mimpi tanpa kenyataan
Berselimut citra fatamorgana
Dan kau terkesima

Aku raisopopo
Menari di gendang tuan
Berjalan di gang hingga comberan
Menabuh genderang blusukan
Kadang menumpang bus karatan
Di antara banjir dan kemacetan
Semua jadi liputan
Menyihir dunia
Dan kau terkesima

Aku raisopopo
Hanya bisa berkata rapopo

Ia tidak menyebutkan siapa yang di maksud dalam puisi itu. Itilah "rapopo" sebelumnya populer di media sosial .Kata yang berarti "Tidak apa-apa" itu kemudian di populerkan lagi oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo , yang menjadi bakal calon presiden dari PDI Perjuangan .

Sebelumnya , Fadli pernah membuat puisi berlirik tajam dengan judul "Air Mata Buaya" dan "Sajak Seekor Ikan" . Fadli tidak pernah menyebutkan siapa yang ia singgung dalam puisi tersebut .Publik kemudian menghubungkan isi puisi itu dengan PDI Perjuangan .

Politikus PDI-P ,Fachmi Habcyi ,pernah menanggapiinya dengan puisi berjudul "PemimpiN Tanpa Kuda". Fadli membalasnya dengan puisi berjudul "Sandiwara", yang berisi mengenai seorang pemimpin yang tidak menepati janji. Ini di balas lagi oleh Fachmi melalui puiisi bertajuk "Rempong"

Ketiak di tanya tafsir puisi terbarunya,Fadli hanya tertawa " Masa saya tafsirkan puisi saya sendiri " Katanya .
Sumber : Kompas.com
Read More