Berikut ini adalah puisi tentang gunung kelud meletus pada kamis tanggal 13 pebruari 2014 pukul 22:50 wib . Tepat malam jum'at , waktu saya duduk santai di samping rumah sama teman sambil minum kopi , ngobrol ngalur ngidul ga jelas . Sebelum meneruskan puisinya saya ingin mengucapkan belasungkawa kepada korban bencana alam gunung kelud , mudah-mudahan selalu di beri ketabahan dan kesabaran dan segera di selesaikan masalahnya amin......
GUNUNG KELUD MELETUS .
Dhuung..... gleger.... gludug gludug...
Api membumbung tinggi , memecah langit , memecah sunyi.
Petir menyambar , menggelegar. membangunkan mimpi .
Angin panas , datang membawa abu vulkanik yang ganas..
Langit gelap , suasana gersang dan memilukan.
Tidak perduli tangisan bayi
Tidak perduli tembok besi
Siapa yang menghadang " Hancurkan...!"
Kelud ngamuk , menyapu bersih semua yang ada dengan abu lava .
Langit di kuasai , udara dia rajai .
Manusia hanya bisa lari dan lari tanpa bisa berbuat apa-apa .
Do'a mantra sudah tidak mempan .
Bom dan segala senjata tidak membuatnya gentar .
Kelud tidak takut dengan atribut pendeta ulama dan kyai
Kelud tidak gentar dengan partai partai ideologi
Kelud tidak bisa di tundukan dengan hukum pidana perdata
Kelud tidak bisa di stop dengan sumpritan polisi
Kelud juga tidak minder dengan wajah seram para tentara pembela negeri .
Kelud berkata...
Aku hanya di utus oleh sang maha kuasa...
Untuk mengeluarkan abu kahar dan lava .
Supaya memberi pelajaran kepada manusia
Bahwa dirinya bukanlah apa-apa .
Baru di gonjang getu saja sudah tidak berdaya .
Belum mati saja sudah tidak bisa melindungi dirinya .
Hartamu tidak bisa menghentikan hujan abu
Tahtamu tidak bisa menghentikan lahar
Pun kecerdasanmu juga tidak bisa menunda datangnya kematian .
Manusia berlarian mencari tempat perlindungan
Ibu menggendong anaknya , anak mencari ibunya .
Rumah-rumah kosong tanpa penghuninya.
Sawah ladang berantakan , seperti tidak ada kehidupan .
Yang ada jadi panas dan gersang ...
Semua ruangan jadi kotor dan kasar ...
Manusia pada mencari keselamatan ...
Semua minta pertolongan ....
Dan tiada yang bisa memberi bantuan ....
Polisi lari...
Tentara lari...
Dokter lari....
Dukun lari....
Kalau ga lari di kemplang kerikil kelud malah bisa mati...
Beruntunglah bagi mereka yang di beri iman
Di beri kepercayaan , bahwa di balik semua yang itu masih ada tuhan .
Yaitu yang menciptakan alam di isinya , dan dialah yang mengaturnya .
Kalaupun ada kelud meletus dia tetap enjoy saja .
Toh manusia hidup ujungnya mati juga .
GUNUNG KELUD MELETUS .
Dhuung..... gleger.... gludug gludug...
Api membumbung tinggi , memecah langit , memecah sunyi.
Petir menyambar , menggelegar. membangunkan mimpi .
Angin panas , datang membawa abu vulkanik yang ganas..
Langit gelap , suasana gersang dan memilukan.
Tidak perduli tangisan bayi
Tidak perduli tembok besi
Siapa yang menghadang " Hancurkan...!"
Kelud ngamuk , menyapu bersih semua yang ada dengan abu lava .
Langit di kuasai , udara dia rajai .
Manusia hanya bisa lari dan lari tanpa bisa berbuat apa-apa .
Do'a mantra sudah tidak mempan .
Bom dan segala senjata tidak membuatnya gentar .
Kelud tidak takut dengan atribut pendeta ulama dan kyai
Kelud tidak gentar dengan partai partai ideologi
Kelud tidak bisa di tundukan dengan hukum pidana perdata
Kelud tidak bisa di stop dengan sumpritan polisi
Kelud juga tidak minder dengan wajah seram para tentara pembela negeri .
Kelud berkata...
Aku hanya di utus oleh sang maha kuasa...
Untuk mengeluarkan abu kahar dan lava .
Supaya memberi pelajaran kepada manusia
Bahwa dirinya bukanlah apa-apa .
Baru di gonjang getu saja sudah tidak berdaya .
Belum mati saja sudah tidak bisa melindungi dirinya .
Hartamu tidak bisa menghentikan hujan abu
Tahtamu tidak bisa menghentikan lahar
Pun kecerdasanmu juga tidak bisa menunda datangnya kematian .
Manusia berlarian mencari tempat perlindungan
Ibu menggendong anaknya , anak mencari ibunya .
Rumah-rumah kosong tanpa penghuninya.
Sawah ladang berantakan , seperti tidak ada kehidupan .
Yang ada jadi panas dan gersang ...
Semua ruangan jadi kotor dan kasar ...
Manusia pada mencari keselamatan ...
Semua minta pertolongan ....
Dan tiada yang bisa memberi bantuan ....
Polisi lari...
Tentara lari...
Dokter lari....
Dukun lari....
Kalau ga lari di kemplang kerikil kelud malah bisa mati...
Beruntunglah bagi mereka yang di beri iman
Di beri kepercayaan , bahwa di balik semua yang itu masih ada tuhan .
Yaitu yang menciptakan alam di isinya , dan dialah yang mengaturnya .
Kalaupun ada kelud meletus dia tetap enjoy saja .
Toh manusia hidup ujungnya mati juga .
Advertisement
Advertisement