Puisi pemilu terbaru, ditulis semata untuk hiburan ditengah hiruk pikuk kampanye pemilu kepresidenan. Indonesia raya merdeka, tanahku negeriku yang kucinta, tapi orangnya pada bingung semua pilih capres yang mana. Pause dulu bingungnya, baca puisi ini segera, dan LANJUTKAN... kebingungannya.
TONG KOSONG INDONESIA BUNYINYA
Indonesia raya
Orangnya banyak gaya
Biar narsis asal pede abis
Biar bingung asal eksis
Orang kecilnya miskin papa
Orang besarnya rajin sedekah
Sayangnya saat pemilu tiba saja
Bagi-bagi berharap dipilih
Harta habis malah sabet kas negeri
Dengan irama mereka peragakan muslihat
Dengan fulus mereka bungkam beribu suara
Mulut yang terbuka
Bisa tertutup
Mulut yang tertutup
Bisa terbuka
Perkara yang ada
Hilang entah kemana
Perkara yang tak ada
Menjadi ada
Dengan dasi dan kemeja
Tersenyum bijak tangan menengada
Berharap simpati masyarakatnya
Agar terpilih jadi pemimpin Indonesia
Biar bingung asal jadi pemimpin negara
Buat kebijakan yang mikir penasihatnya
Modal gaya elegan berdiri di podium singgasana
Ucap salam lambai tangan
Ketuk palu sesuka hati tanda kebijakan diberlakukan
Sampai kapan kedudukan jadi gaya
Sampai kapan uang yang bicara
Sampai kapan Indonesia merdeka tapi terjajah
Sampai kapan tong kosong Indonesia bunyinya
Oleh: Rochmatul Hidayah
TONG KOSONG INDONESIA BUNYINYA
Indonesia raya
Orangnya banyak gaya
Biar narsis asal pede abis
Biar bingung asal eksis
Orang kecilnya miskin papa
Orang besarnya rajin sedekah
Sayangnya saat pemilu tiba saja
Bagi-bagi berharap dipilih
Harta habis malah sabet kas negeri
Dengan irama mereka peragakan muslihat
Dengan fulus mereka bungkam beribu suara
Mulut yang terbuka
Bisa tertutup
Mulut yang tertutup
Bisa terbuka
Perkara yang ada
Hilang entah kemana
Perkara yang tak ada
Menjadi ada
Dengan dasi dan kemeja
Tersenyum bijak tangan menengada
Berharap simpati masyarakatnya
Agar terpilih jadi pemimpin Indonesia
Biar bingung asal jadi pemimpin negara
Buat kebijakan yang mikir penasihatnya
Modal gaya elegan berdiri di podium singgasana
Ucap salam lambai tangan
Ketuk palu sesuka hati tanda kebijakan diberlakukan
Sampai kapan kedudukan jadi gaya
Sampai kapan uang yang bicara
Sampai kapan Indonesia merdeka tapi terjajah
Sampai kapan tong kosong Indonesia bunyinya
Oleh: Rochmatul Hidayah
Advertisement
Advertisement