Perempuan Lajang puisi jeritan hati seorang wanita karir mandiri secara ekonomi tapi belum punya suami . Puisi ini bisa untuk nasehat bahwa sekuat apapun keadaan manusia jika tidak punya cinta maka semua terasa hampa .
Wanita lajang kadang bukan karena pilihan
Tapi juga karena keadaan yang tidak memberinya kesempatan
Bukan sibuk mikir masa depan , tapi karena tidak ada keberanian
Menerima diri apa adanya tanpa banyak pertimbangan yang terlalu matang .
Lajang bukanlah pilihan Jika punya pasangan bisa lebih menyenangkan .
Buat apa pipi halus ini jika tidak ada dada perkasa yang di singgahi
Buat apa kepala indah ini jika tidak ada pundak yang sandari
Buat apa tubuh ini jika tidak ada lengan kekar yang memeluk dan melindungi .
Buat apa dandanan cantik dengan kecantikan harga mahal , aku tidak di bayar untuk promosi .
Aku juga tidak di kontrak iklan untuk jadi sponsor pakaian .
Hampa semakin terasa , manakala aku sadar bahwa usia semakin senja .
Berharap dapat seorang pria dewasa yang tanggung jawab hingga tutup usia .
Apa yang salah denganku...
Wajahku lumayan ayu , tidak kalah dengan wajah ibu itu .
Ekonomi aku mapan, aku punya gaji mingguan dan bulanan .
Rumah pribadi, mobil pribadi , tapi kenapa aku tidak bisa memiliki lelaki .
Yah sudahlah , jalani saja hidup ini .
Bila memang takdirku begini .
Hidup sukses secara materi
Tapi aku gagal dalam membina hati .
Wanita lajang kadang bukan karena pilihan
Tapi juga karena keadaan yang tidak memberinya kesempatan
Bukan sibuk mikir masa depan , tapi karena tidak ada keberanian
Menerima diri apa adanya tanpa banyak pertimbangan yang terlalu matang .
Lajang bukanlah pilihan Jika punya pasangan bisa lebih menyenangkan .
Buat apa pipi halus ini jika tidak ada dada perkasa yang di singgahi
Buat apa kepala indah ini jika tidak ada pundak yang sandari
Buat apa tubuh ini jika tidak ada lengan kekar yang memeluk dan melindungi .
Buat apa dandanan cantik dengan kecantikan harga mahal , aku tidak di bayar untuk promosi .
Aku juga tidak di kontrak iklan untuk jadi sponsor pakaian .
Hampa semakin terasa , manakala aku sadar bahwa usia semakin senja .
Berharap dapat seorang pria dewasa yang tanggung jawab hingga tutup usia .
Apa yang salah denganku...
Wajahku lumayan ayu , tidak kalah dengan wajah ibu itu .
Ekonomi aku mapan, aku punya gaji mingguan dan bulanan .
Rumah pribadi, mobil pribadi , tapi kenapa aku tidak bisa memiliki lelaki .
Yah sudahlah , jalani saja hidup ini .
Bila memang takdirku begini .
Hidup sukses secara materi
Tapi aku gagal dalam membina hati .
Advertisement
Advertisement