Berikut ini puisi hasil mimpi atau halusinasi, intinya di sini saya mengalami secara kasat mata sebuah kejadian yang sangat dramatis dan bisa di bilang romantis . sebuah kisah singkat yang aku lupa hari dan tanggalnya cuma saya ingat bulan dan tahunya . perkiraan tanggal 15-20 desember 2013 . Mimpi ini terjadi pada jam 3 pagi . yup dari pada jadi pikiran mending ini aku jadikan sebuah puisi saja .
Gadis Di Puncak Bukit " Bidadari Bingung " .
Gelapnya kabut di sertai heningnya suasana .
Seperti ada suara berisik tidak bisa di paham apa isinya .
Sepertinya ada sebuah pertengkaran hebat . 3 lelaki dan satu wanita .
Sebentar terdengar sebentar hilang ... suara itu masuk telinga .
Sayup-sayup , ada suara tangis seorang gadis...
Di marahi , di sudutkan , di kutuk dan di tekan...
Gadis merasa bingung , merasa takut dan sedih ...
Dia hanya menyampaikan apa yang jadi keinginan ..
Namun di salah artikan , sebagai pemberontak yang harus di luruskan
Di marahi dan perlu di ancam dengan bayang-bayang kutukan ...
Aku terus berjalan... entah mau kemana tujuanya ...
Suara bentakan , tangisan semakin lama semakin hilang ...
Sepi menyelimuti puncak jalan setapak menuju puncak bukit .
Aku terus berjalan , di tengah kesunyian ...
Hingga aku terkejut saat aku melihat seorang gadis ..
Gadis kecil berkerudung , berdiri di tepi jurang ...
Pandanganya jauh menerawang ke arah bukit seberang .
Aku dekati , aku sapa , aku tanya dia hanya diam .
Diam seribu kata , tanpa ada tanda tanda ingin menyampaikan sesuatu .
Pun tidak ada keinginan untuk menyampaikan sebuah pesan .
Dia hanya memandang , gunung yang ada di seberang .
Jauh menerawang , seperti ada yang di tinggalkan .
Aku berdiri di sampingnya ..
Penasaran ingin tahu , apa yang sedang di lihatnya .
Tidak ada apa-apa , hanya gunung batu yang di kelilingi pohon...
Hanya sebuah gunung yang tidak lebih tinggi dari bukit yang sedang aku pijak .
Namun , aneh....
Setelah beberapa saat aku memandang gunung tersebut...
Muncul 3 Orang , terbang mengarah kita ...
Tanpa basa-basi mereka menyerang saya ...
Di pukul , di jotos, di patah-patahkan ... di hancur luluhkan ...
Sang gadis hanya diam , tanpa kata dan tanpa suara .
Dia hanya mampu melihat tanpa mampu berbuat apa-apa .
Dengan bantuan kekuatan tak di duga .
Aku menang dan mampu bertahan di bawah serangan mereka .
Mereka kecapean , hingga kehabisan tenaga . saat membantai saya .
Syukurlah tidak terjadi apa apa dengan saya . karena ada kekuatan yang tidak terduga .
Aku kembali mendekati gadis tadi .
Belum sempat bicara , mendadak keluar satu orang lagi .
Namun sebelum dia terbang mendekati , dia keburu lari .
Suasana kembali hening , namun sang gadi masih tidak bergeming .
Dia masih menerawang gunung di seberang .
Ngerasa tidak punya urusan , lebih baik aku pamitan .
Sebagai ungkapan solidaritas , tidak ada salahnya aku memberi penawaran .
Aku akan memberi bantuan padanya .
Jika memang dia ingin pergi ke gunung seberang , untuk menemui mereka .
Maka aku akan mengantarkanya kesana .
Jika dia ingin mengikuti perjalanan saya , maka aku akan tanggung jawab atas keselamatanya .
Di tambah , bila nanti di tengah perjalanan dia ingin pulang , maka aku sanggup mengantarkanya .
Gadis tetap diam , masih tidak bicara .
Pelan tapi pasti , perlahan dia memejamkan mata .
Dia tidak lagi memandang gunung di seberang .
Ku pikir dia akan memberi jawaban .
Ternyata yang terjadi di luar dugaan .
Sesaat setelah mata terpejam ...
Bukanya memberi jawaban...
Tapi malah turun ke jurang .....
Kaget .... dengan yang jadi pilihanya ...
Aku susul dia, aku terbang menerjuni jurang ....
Tidak berapa lama , gadis berhasil aku selamatkan ....
Aku bawa terbang ke atas di posisi semula .
Tidak mau ada kejadian yang tidak inginkan .
Akhirnya aku putuskan . Kamu ikut aku saja .
Bunuh diri itu tidak bagus , segala permasalahan pasti ada jalan keluar .
Sekarang kamu ikut aku saja . nanti jika permasalahanmu dengan mereka sudah reda .
Dan kamu ingin menemui mereka , maka aku akan mengantarnya .
Tanpa sepatah kata dia menuruti perintahku.
Dia ikut dalam perjalananku .
Sedikit ada ceria walau masih banyak galaunya .
Tapi lumayan , mudah-mudahan perjalanan ini bisa menghiburnya .
Satu tikungan pertama , gadis mulai tersenyum .
Pada jalan tikungan kedua , gadis mulai bicara . walau hanya omong kosong dan bertanya .
Di tengah tikungan ke tiga , gadis meminta sesuatu .
Dia ingin menemui salah satu 3 orang tadi . yaitu ayahandanya .
Karena aku pernah berjanji ..
Jika sewaktu-waktu dia ingin pulang maka akan aku antar .
Tanpa pikir panjang , aku bawa dia terbang menuju rumhanya .
Setelah sampai , dia langsung bersalaman dan berpelukan .
Menyampaikan kabar , bahwa dirinya baik baik saja .
Aku terdiam di depan rumahnya .
Menunggu apa tugas saya selanjutnya .
Apakah aku harus pergi , untuk melanjutkan perjalanan atau bagaimana .
Tidak ada masalah yang di bahas , tidak ada tangis merintih juga tidak ada suasana sedih .
Sebentar kemudian .
Gadis keluar sambil berkata ayo teruskan perjalan .
Aku kaget , loh kok malah iku dalam perjalanan .
Dengan wajah ceria penuh bahagia , gadis pamit dengan bapaknya .
Semua keluarga menyambut dengan gembira .
Tidak lupa sang bapak membawakan sebuah bekal yang aku tidak tahu isinya .
Merasa sudah cukup akhirnya kita berdua berangkat meneruskan perjalanan .
Sejak saat itu aku dan gadis , sudah bisa bicara , becanda , dan bisa kerja sama .
Dan sejak saat itu pula gadis tidak lagi kepikiran tentang keluarganya .
Bahagia sejahtera aman dan santosa .
Advertisement
Advertisement