Kenangan indah masa lalu yang lucu, mengharukan dan bikin kangen.
Setiap orang punya kenangan untuk dikenang, punya sejarah hidup untuk
diceritakan, punya biografi untuk dikisahkan, tentunya dengan kadar
yang berbeda-beda. Dan ini adalah puisi kenangan masa kanak-kanak yang
bahagia, lucu tanpa dibuat, bebas tanpa beban, beraktifitas tanpa
batas, hanya saja jika waktu mandi dan makan tiba, tetap harus pulang,
nah ini susahnya. Asik-asik main malah disuruh pulang. Selamat
membaca.
Masa-masa Bau Kencur
Kata bunda...
Aku yang kecil dan lugu
Bermain suka lupa waktu
Dari siang benderang sampai matahari redup sayu
Tak pulang sebelum ada panggilan
Bunda ku sayang..
Berkacak pinggang menenteng bambu
Berteriak memanggil namaku
Sambil marah dan pandangan menderu debu
Seraya berseru...
Jangan pulang sampai malam
Ku kunci pintu dan kau tidur digudang
Tak usah makan tak ada jatah jajan
Tak usah mandi apalagi nonton tv
Cepat kembaliiiiii......
Mata sayu karena malu
Ditertawai teman-temanku
Sudah waktunya aku pulang
Membersihkan diri dan belajar
Agar aku jadi anak rajin dan pintar
Berguna bagi nusa bangsa agama
Bahagia dan membahagiakan orangtua
Menyambut cubitan ibuku sayang
Aw.. Terasa dipinggang
Cubitan kecil tapi centil
Bikin diri ini sentimentil
Aku yang usang dan dekil
Membela diri berlari usil
Oh bunda...
Kenangan itu sangat lucu
Membuatku tersenyum haru
Kenangan masa lalu yang lugu
Tak mungkin ku lupa
Kau selalu ada di dalam hatiku
Tak kan pernah luntur oleh waktu
Oleh: Rochmatul Hidayah
Just a poem, tak perlu ditiru, apalagi diaplikasikan pada anak-anak.
Jadikan pengalaman masa lalu anda sebagai pelajaran dan bekal dalam
mendidik putra-putri anda selaku genarasi baru. Terimakasih telah
membaca.
Setiap orang punya kenangan untuk dikenang, punya sejarah hidup untuk
diceritakan, punya biografi untuk dikisahkan, tentunya dengan kadar
yang berbeda-beda. Dan ini adalah puisi kenangan masa kanak-kanak yang
bahagia, lucu tanpa dibuat, bebas tanpa beban, beraktifitas tanpa
batas, hanya saja jika waktu mandi dan makan tiba, tetap harus pulang,
nah ini susahnya. Asik-asik main malah disuruh pulang. Selamat
membaca.
Masa-masa Bau Kencur
Kata bunda...
Aku yang kecil dan lugu
Bermain suka lupa waktu
Dari siang benderang sampai matahari redup sayu
Tak pulang sebelum ada panggilan
Bunda ku sayang..
Berkacak pinggang menenteng bambu
Berteriak memanggil namaku
Sambil marah dan pandangan menderu debu
Seraya berseru...
Jangan pulang sampai malam
Ku kunci pintu dan kau tidur digudang
Tak usah makan tak ada jatah jajan
Tak usah mandi apalagi nonton tv
Cepat kembaliiiiii......
Mata sayu karena malu
Ditertawai teman-temanku
Sudah waktunya aku pulang
Membersihkan diri dan belajar
Agar aku jadi anak rajin dan pintar
Berguna bagi nusa bangsa agama
Bahagia dan membahagiakan orangtua
Menyambut cubitan ibuku sayang
Aw.. Terasa dipinggang
Cubitan kecil tapi centil
Bikin diri ini sentimentil
Aku yang usang dan dekil
Membela diri berlari usil
Oh bunda...
Kenangan itu sangat lucu
Membuatku tersenyum haru
Kenangan masa lalu yang lugu
Tak mungkin ku lupa
Kau selalu ada di dalam hatiku
Tak kan pernah luntur oleh waktu
Oleh: Rochmatul Hidayah
Just a poem, tak perlu ditiru, apalagi diaplikasikan pada anak-anak.
Jadikan pengalaman masa lalu anda sebagai pelajaran dan bekal dalam
mendidik putra-putri anda selaku genarasi baru. Terimakasih telah
membaca.
Advertisement
Advertisement