Setiap insan pasti membutuhkan pasangan, untuk muda mudi yang beranjak dewasa ataupun yang sudah dewasa. Pasangan atupun saling cinta dan mencintai itu anugrah sang ilahi. Jangan kalian kotori dengan bercanda seperti lagu hamil duluan. Ini sebuah puisi untuk para nafas mu muda mudi yang mengelora di ubun-ubun.
Nafas Mu Menggelora Ubun-ubun
Abad kesekian
Abadi dicari
Konsonan butir
Peluh keras basah menyatu
Abjad belum terisi penuh
Absensi dahulu tertancap
Acuh menggelora
Hentaan nafas berdebar desah
Adegan mesra saling tindih menindih
Aduh terasa diubun-ubun
Menyelip kemarikan adu
Terasa gagah mencoba besok kita ulangi lagi
Dengan adegan sama
Biar agak mesra
ah ah ... suara
Ajaib hendusan mengelora
Bulu berdiri
Air apa ini
Akal dibawa zakar
Akar semraut hitam legam
Akhir lemas terkurai
Terimaksih kepada +wiegadis wulandarye +medina wulandari +retno wulan +wilaiporn Bubphadee
Nafas Mu Menggelora Ubun-ubun
Abad kesekian
Abadi dicari
Konsonan butir
Peluh keras basah menyatu
Abjad belum terisi penuh
Absensi dahulu tertancap
Acuh menggelora
Hentaan nafas berdebar desah
Adegan mesra saling tindih menindih
Aduh terasa diubun-ubun
Menyelip kemarikan adu
Terasa gagah mencoba besok kita ulangi lagi
Dengan adegan sama
Biar agak mesra
ah ah ... suara
Ajaib hendusan mengelora
Bulu berdiri
Air apa ini
Akal dibawa zakar
Akar semraut hitam legam
Akhir lemas terkurai
Terimaksih kepada +wiegadis wulandarye +medina wulandari +retno wulan +wilaiporn Bubphadee
Advertisement
Advertisement