Beranda · Abouts · T.O.S · Privacy · Kirim Puisi
BBM
Bisnis Investasi

Nenek tua tersandung ke dalam kematian

Musim gugur

Malam perak bangun di tengah dingin yang sedap;

Swara gadis-gadis dilemparkannya kepada angin.

Sabit dari bulan membungkuk untuk mengusap

Rambut yang ditaburi gelap dengan sedikit embun,

Ombak yang kecimpung, swara-swara dalam gelita,

Suatu baying tercurah di balik tabir cahaya,

Suatu cermin, pada mukanya musim gugur seakan

Menafaskan abu-abu perak dari mimpi-mimpiku.

By: JOSEF HORA

Stare zeny (fragmen-fragmen)

Sore-sore minggu yang sendu

Disayukan perempuan tua

Melenggok ke jendela

Lewat kelusuhan

Atas kelusuhan ambal

Antara meja dan ranjang

Cermin dan foto

Kursi dan palma titeron

Bersandar kerangka di jendela

Mereka nanapi jalan raya

Dari itulah kesia-siaan

Sore-sore minggu

Mata dari Nenek tua

Tiada berlinang dan segan-segan

Cemas dan lembut

Mata terpaku pada ujung

Buah sonder biji

Talam sonder atalan

Ruang ruang kelemahan

Fragmen-fragmen music tua

Sumur-sumur berisi lumpur

Genangan air sonder pembayangan

Nenek tua tersandung ke dalam kematian

Dan perhentian yang telah begitu sedikit

Sepanjang jalan-jalan yang dikenal

Hanya debu-debu atas sulaman

Ujung ambal yang melekuk

Rimah yang jatuh

Segala itu perhentian-perhentian

Tangan-tangan Nenek tua

Lupa sekarang mengelus tengkuk laki-laki

Rambut kanak-kanak

Hanya cukup kuat

Untuk pengikat selampai

Penghapus air mata

Rambut-rambut Nenek tua

Tiada ia beroleh belaian angin

Tiada yang sembunyikan wajahnya

Tiada yang membasahi bibirnya

Dalam embun bereka

Tiada kain buat ketelanjangan siapapun juga

Hanya satu lengkuk kecil

Dapat dibuat dari itu

Sore-sore minggu yang mati

Sedih karena wajah Nenekperempuan tua

Di mana hanya terbayang

Kebosanan dan penyakit

Tiada kenangan, tiada renungan

Tiad kerinduan, tiada harapan

Hanya cacing ketiduran

Oh sore-sore minggu yang sedih

Atas kuburan Nenekperempuan tua

By: FRANTISEK HALAS
Advertisement
Advertisement