Sahabatku, saudara, manusia yang lesu dan siksa,
Siapa juga engkau, janganlah putus asa.
Walau merajalela dusta dan kejahatan
Disini bumi yang bersimbah tangis,
Walau cita-cita leluhur kita cemar dan kandas,
Walau tak bersalah, darah kita tumpah, yakin, ya, yakinlah:
Datang saatnya baal nanti mesti mati,
Saat kasih kembali bersinar mewaraas!
Wahai sahabatku! Tidak bukannya mimpi cakerawala teerang
Bukan harapan yang sia-sia belaka, lihat sekeliling,
Betapa sang jahat memerintah di malam pekat.
Tapi dunia telah jemu sengsara dan ejekan,
Bosan perlombaan waras dan sia-sia.
Dan dengan tangis berlinang dan do’a di Kabul
Ia nanti nengadah pada kasih abadi.
By: SEMEN YAKOWLEWITSJ NADSON
Siapa juga engkau, janganlah putus asa.
Walau merajalela dusta dan kejahatan
Disini bumi yang bersimbah tangis,
Walau cita-cita leluhur kita cemar dan kandas,
Walau tak bersalah, darah kita tumpah, yakin, ya, yakinlah:
Datang saatnya baal nanti mesti mati,
Saat kasih kembali bersinar mewaraas!
Wahai sahabatku! Tidak bukannya mimpi cakerawala teerang
Bukan harapan yang sia-sia belaka, lihat sekeliling,
Betapa sang jahat memerintah di malam pekat.
Tapi dunia telah jemu sengsara dan ejekan,
Bosan perlombaan waras dan sia-sia.
Dan dengan tangis berlinang dan do’a di Kabul
Ia nanti nengadah pada kasih abadi.
By: SEMEN YAKOWLEWITSJ NADSON
Advertisement
Advertisement