Dua kelana yang lesu mengetok di pintu gerbang.
Lama mereka mengetok, keras-keras dan tabah.
Bulan, lintas gumpalan kabut, sedih memandang
Mereka dibawah; malam pun sepi tiada berdesah.
Waktu berhenti, tapi ta hentinya malam buta
Mendorong batas sampai merangkum khatulistiwa.
Telah kering tenaga ditangan mereka yang luka,
Namun, berat dan bisu, gerbang belum membuka.
Tetap saja gerbang pintu yang dikunci,
Bungkem, dingin dan angkuh: bukit batu laiknya.
Si pengembara dua-dua gemetar serta pasi,
Bagai kabut mengambang dalam caya purnama.
Dan tahun-tahunpun senyum atas gagal mereka.
Dan telah istirahat keduanya di pangkuan pertiwi
Sekalipun ratusan tahun perlahan berlalu,
Hasrat mereka menyala seperti merah pagi.
By: KONSTANTIN DIMITRIWITSJ BALMONT
Lama mereka mengetok, keras-keras dan tabah.
Bulan, lintas gumpalan kabut, sedih memandang
Mereka dibawah; malam pun sepi tiada berdesah.
Waktu berhenti, tapi ta hentinya malam buta
Mendorong batas sampai merangkum khatulistiwa.
Telah kering tenaga ditangan mereka yang luka,
Namun, berat dan bisu, gerbang belum membuka.
Tetap saja gerbang pintu yang dikunci,
Bungkem, dingin dan angkuh: bukit batu laiknya.
Si pengembara dua-dua gemetar serta pasi,
Bagai kabut mengambang dalam caya purnama.
Dan tahun-tahunpun senyum atas gagal mereka.
Dan telah istirahat keduanya di pangkuan pertiwi
Sekalipun ratusan tahun perlahan berlalu,
Hasrat mereka menyala seperti merah pagi.
By: KONSTANTIN DIMITRIWITSJ BALMONT
- 3 Puisi Cinta Rindu Sedih
- Mengapa Hanya Kau Beri Luka! Bacalah,
- Layu Setangkai Mawar Cidera
- 3 Puisi Perpisahan Romantis
- Privacy Policy for www.puisina.blogspot.com
- Bagai gema-gema panjang yang berhimpun
- Betapapun juga: ia itu abadi
- Masa yang penuh gairah
- SURAT - SURAT CINTA By; Isbedy Stiawan ZS
- Nenek tua tersandung ke dalam kematian
- Bagai kabut mengambang
- Kabut-kabut hari menimpa senja.
- aku mau hidup seribu tahun lagi!
- aku ini binatang jalang
- Bumi retak-retak berdebu
- Hidup hanya punya dua tiga hari bercinta
- Kami dipisah oleh impian lembut-bercampur-manis
- Pangkat, ganjaran, keharuman nama
- Puisi Duri-duri terkutuk! Semak-semak keparat!
- Mencuci mayat bersimbah darah
- Tak seberapa – tapi segala
- Bila aku nanti jadi petani,
- Pembuktian pada musuh dimedan perang
- Permohonan sebuah boneka
- Saya tidak lebih baik atau lebih jahat dari orang lain
Advertisement
Advertisement