Kau sungguh kekasihku, badikku putih-baja,
Teman berkilau dan dingin
Ditempa anak Jorja yang ngidam dendam,
Diasah anak sirkas perkasa.
Tangan yang mesra, dalam manis pamitan,
Memberikan dikau, penanda sejenak pertemuan;
Dapun darah ngelimantang pada logammu,
Tangis-bersinar mutiara pilu.
Dan para mata hitam berpaut pada pandanganku,
Nampaknya seakan dilinangi sedih cair;
Bagai matamu cerah, dimana nyala gemetar,
Mereka cepat redupnya, lalu gemilang.
Kau bakal lama teman seiringku!
Nasehati daku sampai saat ajalku!
Aku mau nanti jiwaku keras dan setia,
Seperti dikau, temanku bertajung baja.
By: MIKHAIL YURYAWITJ LERMONTOW
Teman berkilau dan dingin
Ditempa anak Jorja yang ngidam dendam,
Diasah anak sirkas perkasa.
Tangan yang mesra, dalam manis pamitan,
Memberikan dikau, penanda sejenak pertemuan;
Dapun darah ngelimantang pada logammu,
Tangis-bersinar mutiara pilu.
Dan para mata hitam berpaut pada pandanganku,
Nampaknya seakan dilinangi sedih cair;
Bagai matamu cerah, dimana nyala gemetar,
Mereka cepat redupnya, lalu gemilang.
Kau bakal lama teman seiringku!
Nasehati daku sampai saat ajalku!
Aku mau nanti jiwaku keras dan setia,
Seperti dikau, temanku bertajung baja.
By: MIKHAIL YURYAWITJ LERMONTOW
Advertisement
Advertisement