PUISI ISTRI UNTUK SUAMI

Anda sedang mencari PUISI ISTRI UNTUK SUAMI  yang bisa mewakili perasaan anda saat ini. Sedih karena terlanjur cinta tapi di hianati. Susah karena cinta tidak di restui. Di himpit perasaan kecewa, di hantui oleh kenangan yang ada.
PUISI ISTRI UNTUK SUAMI satu ini , mungkin bisa mewakili perasaan yang anda alami . Berusaha merelakan tapi tak mampu melupakan. Hancurnya harapan jadi candi candi kenangan yang susah di lupakan . Selalu terngiang di hati dan pikiran.
Puisi ini di kirim oleh seseorang untuk mantan kekasihnya, sekaligus untuk pelipur lara , agar kegalauan dan kekecewaan segera sirna , dan bisa senyum tertawa seperti semula. Inilah puisi yang kami maksud.

Wahai Suamiku...
Dikala susah, kau setia mendampingiku...
Ketika sulit, kau tegar di sampingku...
Saat sedih, kau pelipur laraku...
Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku...
Bila gundah, kau penyejuk hatiku...
Kala bimbang, kau penguat tekadku...
Jika lupa, kau yang mengingatkanku...
Ketika salah, kau yang menasehatiku...

Wahai Suamiku...
Telah sekian lama engkau mendampingiku...
Kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai seorang istri...
Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu...? Dengan alasan apa aku perlu marah padamu...?

Wahai Suamiku...
Aku telah memilihmu untuk menjadi imamku...
Aku yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku...
Begitu besar harapan kusandarkan padamu...
Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu...

Wahai Suamiku...
Ketika aku sendiri, kau datang menghampiriku...
Saat aku lemah, kau ulurkan tanganmu menuntunku...
Dalam duka, kau sediakan dadamu untuk merengkuhku...
Dengan segala kemampuanmu, kau selalu ingin melindungiku...

Wahai Suamiku...
Tidak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku...
Tidak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu...
Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal tidak menyurutkan langkahmu, bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anakmu...

Lalu...

Atas dasar apa aku tidak berterima kasih padamu...?
Dengan alasan apa aku tidak berbakti padamu...?
Seberapapun materi yang kau berikan, itu adalah hasil perjuanganmu...
Sungguh, kesungguhanmu beramal shalih telah membanggakanku...
Tekadmu untuk mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan Allah membahagiakanku...
Sekali lagi kukatakan, tekadmu untuk mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan Allah benar-benar membahagiakanku...

Maafkan aku wahai suamiku...
Akupun akan memaafkan kesalahanmu...
Segala puji hanya milik Allah yang telah mengirimmu menjadi imamku...
Aku akan taat padamu untuk mentaati Allah Ta'ala...
Aku akan patuh kepadamu untuk menjemput ridho-Nya...

Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumah tangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah Ta'ala, segala puji hanya untuk Allah yang telah memberikanmu sebagai jodohku...

Ya Allah, lindungilah suamiku, bahagiakan dia di dunia dan di akhirat, perbaikilah dia dan berikanlah petunjuk kepadanya, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu...

Ya Allah, jadikan aku sebagai penyejuk mata suamiku dan jadikan dia sebagai penyejuk mataku...

Ya Allah, jadikan aku cinta kepadanya dan jadikan dia cinta kepadaku, serta berikan kepada kami kecintaan untuk mencari keridhoan-Mu dan melaksanakan ketaatan kepada-Mu...

Ya Allah, kumpulkan aku bersamanya di Surga-Mu dan jadikanlah aku sebagai istri dan pendampingnya di dunia dan di akhirat yang kekal...

Aamiin...

(Dinukil dari Buku "50 Kiat Agar Cinta Suami Kepada Istri Semakin Dahsyat", hal. 99-101)
Advertisement