"SUARA HATI DI BALIK KETIKAN JARI "
Kedepan sinyal pergi
Di dapur sinyal mendengkur
Masa iya ku harus di pohon mangga
Mengintip orang bercinta
Bersimbah tinta pena
Berarti aku salah dengar
Betapa bingar telinga ini
Telah mendengar suara tak suci
Sungguh malang nasib org pedesaan
Menanti janji kebahagian dari org berdasi
Tapi hanya ilusi
Tak mengapa kau intip aku kala bercinta
Toh, aku ingin lebih liar dalam menuangka tinta
Supaya kau saksika betapa perkasa pena ku punya
Hingga bermuncratan tinta tinta makna
Diatas peraduan dunia
Sungguh dewasa kalimat nya
Anak kecil harus tutup muka
Jika tak ingin terjamah
Atau terjerumus dalam dunia fana
Cemburu aku lihat kau berdansa dengan pena
Meliuk liuk sampai klimak kau muntahkan imajinasi banjir inspirasi
Awas kau...
Itu bukanlah suara tak suci
Itu hanyalah rintihan lugu duniawi
Yang kau tak mengerti
Memang tak tertata rapi, tapi penuh dengan arti
Yang terlahir dari alam imaji
Tak perlu kau mengancam dengan pena kecilmu
Tak berarti apa apa untuk ku
Bagus jika kau cemburu
Karena aku adalah raja bidak yang ditandu
Oleh sombongnya retorika waktu
Maaf kawan tadi saya di panggil mck
Ada hasrat yg tak bisa di warna dengan kata kata
@Zulfia Puisina @Yoga Puisina @Pandji Puisina @Hardi Wiranata
Kutegakkan huruf-huruf demi seikat kata
Ku untai untukmu yang manja
Sebilah senyuman yang mengiringi tarian pena
Membalas tawa indahmu di langit tenang bertabur bintang
Cepat ambil lagi penamu ayo lukis dunia bersama
Mumpung ada bidadari hadir di antara kita
Marah adalah jiwaku saat ini
Tapi bahagia mereka
Menghapus semua amarah
Sakit memang meradang
Marahmu sumber inspirasi
Inti energi hati...
Kesabaran dan ketulusanmu
Memperindah duniaku..
Teruslah marah biar makin memerah dan merekah
Hei...janganlah kau merayu si tua
Lagipula aku bukanlah si manja
Yang bisa kau ajak bersenggama
Aku hanya ruang hampa
Tanpa udara yang berpegangan pada pena
Marah adalah jiwaku saat ini
Tapi bahagia mereka
Menghapus semua amarah
Sakit memang meradang
Marahmu sumber inspirasi
Inti energi hati...
Kesabaran dan ketulusanmu
Memperindah duniaku..
Teruslah marah biar makin memerah dan merekah
Sudah cukup tua aku mengerti kata marah
Lanjut....
Wawh...si wanita mulai terjaga
Dari keangkuhan malunya
Dia mulai bicara dengan pena
Ayo kita ajak dia ke pesta
Terserah dia mau pakai busana apa
Jangan sampai dia terluka dan cela
Aku tak akan pernah kembali
Karena aku tak pernah beranjak dari tempatku berdiri
Jadi janganlah kau berbalik diri
Cukup lihat aku disini
Jemput @Zulfia Puisina dengan cinta , buat dia tertawa sampai lupa bagaimana caranya menangis , lupa rasanya bersedih dan lupa rasanya sakit hati , dengan pena kita lukis surga di hatinya dan biarkan dia bahagia
Hei...dengan apa kau tarik kereta itu
Jika rodanya saja dari huruf tak tertata
Kan ku tarik dengan janji janji
Dan ku gauni dengan mimpi mimpi
Aku tahu akan ada satu bantuan
Entah dari mana datangnya
Fikirku sudah berhenti
Inilah saatnya
Aku akan menempuhnya
Bisakah kau tepati janji
Bisakah kau urai mimpi jadi sejati
Kawan, janganlah terlalu berimajinasi
Ini lah kawan
Lihat tanya morfosa
Apa jawab dunia
Tak ada yg tahu,
Semua ini kebetulan belaka
Aku berjanji
Dalam dunia imaji
Akan ku tepati janji dan menjadi nyata
Ya masuk lah ke dalam kereta
Kita akan pergi ke pesta dansa
Dan akan bertemu @Pandji Puisina @Irvan Puisina
Wanita, jadilah perkasa
Ini dunia, bukan surga
Maka berjalanlah diantara duka
Dan kau akan menemukan bahagia
Kedepan sinyal pergi
Di dapur sinyal mendengkur
Masa iya ku harus di pohon mangga
Mengintip orang bercinta
Bersimbah tinta pena
Berarti aku salah dengar
Betapa bingar telinga ini
Telah mendengar suara tak suci
Sungguh malang nasib org pedesaan
Menanti janji kebahagian dari org berdasi
Tapi hanya ilusi
Tak mengapa kau intip aku kala bercinta
Toh, aku ingin lebih liar dalam menuangka tinta
Supaya kau saksika betapa perkasa pena ku punya
Hingga bermuncratan tinta tinta makna
Diatas peraduan dunia
Sungguh dewasa kalimat nya
Anak kecil harus tutup muka
Jika tak ingin terjamah
Atau terjerumus dalam dunia fana
Cemburu aku lihat kau berdansa dengan pena
Meliuk liuk sampai klimak kau muntahkan imajinasi banjir inspirasi
Awas kau...
Itu bukanlah suara tak suci
Itu hanyalah rintihan lugu duniawi
Yang kau tak mengerti
Memang tak tertata rapi, tapi penuh dengan arti
Yang terlahir dari alam imaji
Tak perlu kau mengancam dengan pena kecilmu
Tak berarti apa apa untuk ku
Bagus jika kau cemburu
Karena aku adalah raja bidak yang ditandu
Oleh sombongnya retorika waktu
Maaf kawan tadi saya di panggil mck
Ada hasrat yg tak bisa di warna dengan kata kata
@Zulfia Puisina @Yoga Puisina @Pandji Puisina @Hardi Wiranata
Kutegakkan huruf-huruf demi seikat kata
Ku untai untukmu yang manja
Sebilah senyuman yang mengiringi tarian pena
Membalas tawa indahmu di langit tenang bertabur bintang
Cepat ambil lagi penamu ayo lukis dunia bersama
Mumpung ada bidadari hadir di antara kita
Marah adalah jiwaku saat ini
Tapi bahagia mereka
Menghapus semua amarah
Sakit memang meradang
Marahmu sumber inspirasi
Inti energi hati...
Kesabaran dan ketulusanmu
Memperindah duniaku..
Teruslah marah biar makin memerah dan merekah
Hei...janganlah kau merayu si tua
Lagipula aku bukanlah si manja
Yang bisa kau ajak bersenggama
Aku hanya ruang hampa
Tanpa udara yang berpegangan pada pena
Marah adalah jiwaku saat ini
Tapi bahagia mereka
Menghapus semua amarah
Sakit memang meradang
Marahmu sumber inspirasi
Inti energi hati...
Kesabaran dan ketulusanmu
Memperindah duniaku..
Teruslah marah biar makin memerah dan merekah
Sudah cukup tua aku mengerti kata marah
Lanjut....
Wawh...si wanita mulai terjaga
Dari keangkuhan malunya
Dia mulai bicara dengan pena
Ayo kita ajak dia ke pesta
Terserah dia mau pakai busana apa
Jangan sampai dia terluka dan cela
Aku tak akan pernah kembali
Karena aku tak pernah beranjak dari tempatku berdiri
Jadi janganlah kau berbalik diri
Cukup lihat aku disini
Jemput @Zulfia Puisina dengan cinta , buat dia tertawa sampai lupa bagaimana caranya menangis , lupa rasanya bersedih dan lupa rasanya sakit hati , dengan pena kita lukis surga di hatinya dan biarkan dia bahagia
Hei...dengan apa kau tarik kereta itu
Jika rodanya saja dari huruf tak tertata
Kan ku tarik dengan janji janji
Dan ku gauni dengan mimpi mimpi
Aku tahu akan ada satu bantuan
Entah dari mana datangnya
Fikirku sudah berhenti
Inilah saatnya
Aku akan menempuhnya
Bisakah kau tepati janji
Bisakah kau urai mimpi jadi sejati
Kawan, janganlah terlalu berimajinasi
Ini lah kawan
Lihat tanya morfosa
Apa jawab dunia
Tak ada yg tahu,
Semua ini kebetulan belaka
Aku berjanji
Dalam dunia imaji
Akan ku tepati janji dan menjadi nyata
Ya masuk lah ke dalam kereta
Kita akan pergi ke pesta dansa
Dan akan bertemu @Pandji Puisina @Irvan Puisina
Wanita, jadilah perkasa
Ini dunia, bukan surga
Maka berjalanlah diantara duka
Dan kau akan menemukan bahagia
Advertisement
Advertisement