Puisi pendek seperti ini tak ada judul yang membedakan , sengaja saya beri kata cinta romantis dan kenangan , sebagai wadah agar gampang di ingat saja . Bagi anda yg suka puisi ini bisa kok di kirim untuk sms atau chatingan atau buat status di sosial media. Ok langsung saja ya.
1-Lepaskan saja payungmu, sebab di kota ini rindu adalah kemarau, dan hujan serupa puisi yang basah.
2- Kamu ingat? Setiap hujan, kamu sering minta dibikinkan puisi. Seandainya masa itu terulang.
3- sesederhana kupanggungkan puisi-puisiku namun kau tak hadir,
sesederhana deras hujan turun di atas permukaan pasir.
4- Seperti langit yang mampu mencintai segala cuaca, mendung hujan maupun cerah, semua dapat terlihat indah.
5- Bagiku, hujan itu seperti rangkaian puisi. Menyampaikan banyak kenangan dan angan. Berirama. Dan begitu syahdu.
6- Tak ada rahasia yang kubagi bersama hujan sore ini. Kecuali satu. Dirimu yang datang sebagai bayangan dalam mimpiku.
7-Segala tentangmu
Segalamu,
Mulai bercerai berai
Hanyut bersama hujan
Hari Senin
8- Di sisi rumput yang basah, hujan turun untuk mempertemukan aku dengan doanya; seseorang yang telah menunggu di bawah payungnya
9- Merangkai waktu dengan tetes-tetes hujan
Menyulamnya dengan segenap ingatan
Berharap menjadi peta
Jalan menuju
--hatimu
10- Mana yang lebih mengganggu
Hujan ataukah rindu
Silih berganti mengusikku
Membuka jalan menujumu
Pada nama terkubur waktu.
11- kaos kaki belang-belangmu, jilbab yang basah oleh air hujan lalu cemberutmu sebab telat kumenjemputmu. aku rindu itu.
12- gerimis hujan melarutkanku dalam kerinduan, berharap terbawa rasa bersamamu yang kini kian derasnya.
13- Hujan, maaf. Aku mengikutimu terjatuh
Sebab, ada goresan kecil dalam kalbu. Sehingga kumenangis tersedu.
14- Kau ta akan menemukanku
Dibatas langit
Diujung samudra
Kini hanya tersisa dirintik hujan
Ku tak berharap
Hanya mengaduh
Semoga asa tak luluh
15- Aku, telah melupakanmu. Hanya, hujan enggan membiarkanku. Ia piawai mengembalikan rindu.
16- Hujan adalah pilihan terindah. Saat kutitipkan puisi, rintik kata rindu yang tumbuh, kujatuhkan di halaman rumahmu.
17- Bertenggerlah malam di dahan itu
Daun-daun sunyi senyap
kesedihan turun ketika hujan dan kau tak punya rumah.
18- Hujan, badai, gulung ombak, hembus angin, segala apa yang resah
Telah pecah di dada
dan segalanya jadi doa.
19- Tadi fajar bilang, bahwa sore ini akan turun hujan tapi tak membawa rindu yang biasa ia titipkan.
20- Lelah kutanya
Pada angin utara
Bila hujan reda
Karena
Kurasa
Mendung tak pernah ada
Tapi kenapa
Basah matamu tak kunjung sirna
21- Hujan lebat, udara dingin mengandung hakikat kehangatan.
Berterima kasihlah untuk sebuah alasan menyeruput kopi.
22- Duduklah sejenak, pahamilah hujan. Apa yang ia sampaikan, apa yang ia jatuhkan. Semoga bukan kesedihan kita saat berjauhan.
23- Di beranda pagi ini
Aku puisikan pelangi
Meski hujan ingkari janji
Kesetiaaan tetap bernyanyi
24- cinta kapan kau kan menyapa
relung jiwaku yang terluka
derasnya hujan, gemuruhnya petir
Tak mampu membangunkanku
25- Pada hujan yang membawa rindu
Menyapa hati di pagi yang sendu
Menunggu mimpi menjadi nyata
Namun sayangnya tersadar lagi dan terluka
1-Lepaskan saja payungmu, sebab di kota ini rindu adalah kemarau, dan hujan serupa puisi yang basah.
2- Kamu ingat? Setiap hujan, kamu sering minta dibikinkan puisi. Seandainya masa itu terulang.
3- sesederhana kupanggungkan puisi-puisiku namun kau tak hadir,
sesederhana deras hujan turun di atas permukaan pasir.
4- Seperti langit yang mampu mencintai segala cuaca, mendung hujan maupun cerah, semua dapat terlihat indah.
5- Bagiku, hujan itu seperti rangkaian puisi. Menyampaikan banyak kenangan dan angan. Berirama. Dan begitu syahdu.
6- Tak ada rahasia yang kubagi bersama hujan sore ini. Kecuali satu. Dirimu yang datang sebagai bayangan dalam mimpiku.
7-Segala tentangmu
Segalamu,
Mulai bercerai berai
Hanyut bersama hujan
Hari Senin
8- Di sisi rumput yang basah, hujan turun untuk mempertemukan aku dengan doanya; seseorang yang telah menunggu di bawah payungnya
9- Merangkai waktu dengan tetes-tetes hujan
Menyulamnya dengan segenap ingatan
Berharap menjadi peta
Jalan menuju
--hatimu
10- Mana yang lebih mengganggu
Hujan ataukah rindu
Silih berganti mengusikku
Membuka jalan menujumu
Pada nama terkubur waktu.
11- kaos kaki belang-belangmu, jilbab yang basah oleh air hujan lalu cemberutmu sebab telat kumenjemputmu. aku rindu itu.
12- gerimis hujan melarutkanku dalam kerinduan, berharap terbawa rasa bersamamu yang kini kian derasnya.
13- Hujan, maaf. Aku mengikutimu terjatuh
Sebab, ada goresan kecil dalam kalbu. Sehingga kumenangis tersedu.
14- Kau ta akan menemukanku
Dibatas langit
Diujung samudra
Kini hanya tersisa dirintik hujan
Ku tak berharap
Hanya mengaduh
Semoga asa tak luluh
15- Aku, telah melupakanmu. Hanya, hujan enggan membiarkanku. Ia piawai mengembalikan rindu.
16- Hujan adalah pilihan terindah. Saat kutitipkan puisi, rintik kata rindu yang tumbuh, kujatuhkan di halaman rumahmu.
17- Bertenggerlah malam di dahan itu
Daun-daun sunyi senyap
kesedihan turun ketika hujan dan kau tak punya rumah.
18- Hujan, badai, gulung ombak, hembus angin, segala apa yang resah
Telah pecah di dada
dan segalanya jadi doa.
19- Tadi fajar bilang, bahwa sore ini akan turun hujan tapi tak membawa rindu yang biasa ia titipkan.
20- Lelah kutanya
Pada angin utara
Bila hujan reda
Karena
Kurasa
Mendung tak pernah ada
Tapi kenapa
Basah matamu tak kunjung sirna
21- Hujan lebat, udara dingin mengandung hakikat kehangatan.
Berterima kasihlah untuk sebuah alasan menyeruput kopi.
22- Duduklah sejenak, pahamilah hujan. Apa yang ia sampaikan, apa yang ia jatuhkan. Semoga bukan kesedihan kita saat berjauhan.
23- Di beranda pagi ini
Aku puisikan pelangi
Meski hujan ingkari janji
Kesetiaaan tetap bernyanyi
24- cinta kapan kau kan menyapa
relung jiwaku yang terluka
derasnya hujan, gemuruhnya petir
Tak mampu membangunkanku
25- Pada hujan yang membawa rindu
Menyapa hati di pagi yang sendu
Menunggu mimpi menjadi nyata
Namun sayangnya tersadar lagi dan terluka
Advertisement
Advertisement