1- Dingin pagi ingin ku memeluk mu panas siang ingin ku melindungimu sunyi malam inginku merenungimu indah dunia inginku memilikimu.
2- Dingin ingin ku memeluk mu panas siang ingin ku melindungimu sunyi malam inginku merenungimu indah dunia inginku memilikimu .
3- Selamat pagi hati, sudahkah lelah menanti? Nanti bilang ya, karena aku takut, tiba-tiba rasa menjadi basi.
4- Mentari pagi, merayap lamat-lamat. Menyergap. Di benak seorang koruptor. Dia menyuap Tuhan.
5-Pagi Selasa, dan hati yang seringkali kecewa, aku harap hari ini kau bahagia, walau hanya dengan senyum simpul dari dia.
6-Selamat pagi kekasih, adakah hatimu masih berbunga untukku, adakah namaku masih kau senandungkan, adakah aku kau rindukan?
7-Pagiku, pagimu, dan pagi-pagi kita mungkin saja sama. Secangkir kopi dan satu dua kalimat yang entah dituju untuk siapa.
8- Kau wujudkan mimpiku Di setiap malam Kau remukkan harapanku Di setiap pagi Dan aku bahagia, duduk berdua denganmu Di setiap sore.
9- Malaikat gerhana, kelomang, langit hitam -- semua gelontorkan waktu. ular pagi seperti perasaan menembus asa.
10- Malam Izinkan kumembelai seluruh luka Menangis di kebisuan raga Merintih di keriuhan jiwa Sebelum esok pagi Aku melangkah Lagi.
11- Aku menikmati pagi berteman sunyi, Melewati siang dengan keheningan, Hidup dalam kesendirian, Namun hadirmu, Kuinginkan.
12- Kutitip asa pada senja… Karena malam tak lama lagi menjelang, aku tak mau lena dalam mimpi… Pagi kusambut lagi harapan….
13- Pagi bulan Oktober Tanpa gairah Tanpa semringah Hanya rindu yang kian parah Akankah Oktober berlalu tanpa senyum cerah?
14- Sederet kenang telah dikekalkan puisi; tentang harum secangkir kopi, dan wangi hujan pagi ini.
15- Pagi di mana udara dingin, Dan panas kahwa berkepul, Berlaga menawafiku berhurikan. Seperti rindu dan kasihku.
16- 30 Oktober pagi yang enggan, Beranjak dari anak tangga, aku melangkah harap, agar hari ini; aku selalu bersyukur, Aamiin. ~
17- Tiga pagi menjadi diri sendiri dan sedang jujur-jujurnya. menulis puisi dan bertemu denganmu, aku mau.
18- "Aku ngantuk, Dik!"
tapi kau minta aku buatkan puisi,
janji besok pagi pasti jadi,
semua kata kutuang dalam; secangkir kopi.
19- Senja berbalut mendung, menyisakan kenangan pagi, di mana rindu masih kau genggam dalam indahnya panorama.
20- pagi hidupku, ular, purnama -- semua diikat kata dan tanda. pencinta mencari kian kemari kebahagiaan dengan pilu.
21- Pagi yg tnp puisi, setuang kopi mencaci. Menggigit setengah roti dgengan perasaan tak kunjung terobati.
22- Secangkir kopi yang kuminum pagi ini, mengingatkanku tentangmu, kau hadirkan manis di awal, kau hadirkan pahit di akhir.
23- Mencintamu bagai melangkah di pecahan kaca. Kan kulewati meski pagi menjemput setiap butiran cahaya meluah dari hati ini.
24- Gelisah pagi hari akhirnya datang Hati mendadak tidak tenang Walaupun tidak ingin datang Aku harus tetap tenang .
25- Berbasuh lengan terguyur seluruh badan, dalam tenang sejuk pagi, dalam dingin air suci, akan hadir bisikanmu malam tadi.
2- Dingin ingin ku memeluk mu panas siang ingin ku melindungimu sunyi malam inginku merenungimu indah dunia inginku memilikimu .
3- Selamat pagi hati, sudahkah lelah menanti? Nanti bilang ya, karena aku takut, tiba-tiba rasa menjadi basi.
4- Mentari pagi, merayap lamat-lamat. Menyergap. Di benak seorang koruptor. Dia menyuap Tuhan.
5-Pagi Selasa, dan hati yang seringkali kecewa, aku harap hari ini kau bahagia, walau hanya dengan senyum simpul dari dia.
6-Selamat pagi kekasih, adakah hatimu masih berbunga untukku, adakah namaku masih kau senandungkan, adakah aku kau rindukan?
7-Pagiku, pagimu, dan pagi-pagi kita mungkin saja sama. Secangkir kopi dan satu dua kalimat yang entah dituju untuk siapa.
8- Kau wujudkan mimpiku Di setiap malam Kau remukkan harapanku Di setiap pagi Dan aku bahagia, duduk berdua denganmu Di setiap sore.
9- Malaikat gerhana, kelomang, langit hitam -- semua gelontorkan waktu. ular pagi seperti perasaan menembus asa.
10- Malam Izinkan kumembelai seluruh luka Menangis di kebisuan raga Merintih di keriuhan jiwa Sebelum esok pagi Aku melangkah Lagi.
11- Aku menikmati pagi berteman sunyi, Melewati siang dengan keheningan, Hidup dalam kesendirian, Namun hadirmu, Kuinginkan.
12- Kutitip asa pada senja… Karena malam tak lama lagi menjelang, aku tak mau lena dalam mimpi… Pagi kusambut lagi harapan….
13- Pagi bulan Oktober Tanpa gairah Tanpa semringah Hanya rindu yang kian parah Akankah Oktober berlalu tanpa senyum cerah?
14- Sederet kenang telah dikekalkan puisi; tentang harum secangkir kopi, dan wangi hujan pagi ini.
15- Pagi di mana udara dingin, Dan panas kahwa berkepul, Berlaga menawafiku berhurikan. Seperti rindu dan kasihku.
16- 30 Oktober pagi yang enggan, Beranjak dari anak tangga, aku melangkah harap, agar hari ini; aku selalu bersyukur, Aamiin. ~
17- Tiga pagi menjadi diri sendiri dan sedang jujur-jujurnya. menulis puisi dan bertemu denganmu, aku mau.
18- "Aku ngantuk, Dik!"
tapi kau minta aku buatkan puisi,
janji besok pagi pasti jadi,
semua kata kutuang dalam; secangkir kopi.
19- Senja berbalut mendung, menyisakan kenangan pagi, di mana rindu masih kau genggam dalam indahnya panorama.
20- pagi hidupku, ular, purnama -- semua diikat kata dan tanda. pencinta mencari kian kemari kebahagiaan dengan pilu.
21- Pagi yg tnp puisi, setuang kopi mencaci. Menggigit setengah roti dgengan perasaan tak kunjung terobati.
22- Secangkir kopi yang kuminum pagi ini, mengingatkanku tentangmu, kau hadirkan manis di awal, kau hadirkan pahit di akhir.
23- Mencintamu bagai melangkah di pecahan kaca. Kan kulewati meski pagi menjemput setiap butiran cahaya meluah dari hati ini.
24- Gelisah pagi hari akhirnya datang Hati mendadak tidak tenang Walaupun tidak ingin datang Aku harus tetap tenang .
25- Berbasuh lengan terguyur seluruh badan, dalam tenang sejuk pagi, dalam dingin air suci, akan hadir bisikanmu malam tadi.
Advertisement
Advertisement