Aku merasa tersindir,
Pandji Puisina:
Mentari senja terlihat nyinyir
Dia menatapku dengan senyuman nyengir
Ketika aku menyeduh kopi dalam cangkir
Yang beraroma anyir
Aku merasa tersindir,
Aku tau, aku hanya seorang pandir
Yang tak pandai menggunakan akal pikir
Tapi meski hanya pandir
Aku slalu berjuang hingga akhir
Bersaing dengan takdir
Bersaing dengan takdir?!
Haha...memang terdengar kentir
Tapi, hey.....aku ini pandir
Yang tak pernah berpikir hingga akhir
Hanya melakukan apa yang ku ingin tanpa kuatir
Dan kau, mentari si nyinyir...
Marilah kesini, duduk disebelah si pandir
Akan kusuguhkan secangkir kopi bercampur lendir
Agar kau mengerti pahit getir
Hidup dibawah ketentuan takdir
#sorekawanpena
Bawen, 17102017
Pandji Puisina:
Mentari senja terlihat nyinyir
Dia menatapku dengan senyuman nyengir
Ketika aku menyeduh kopi dalam cangkir
Yang beraroma anyir
Aku merasa tersindir,
Aku tau, aku hanya seorang pandir
Yang tak pandai menggunakan akal pikir
Tapi meski hanya pandir
Aku slalu berjuang hingga akhir
Bersaing dengan takdir
Bersaing dengan takdir?!
Haha...memang terdengar kentir
Tapi, hey.....aku ini pandir
Yang tak pernah berpikir hingga akhir
Hanya melakukan apa yang ku ingin tanpa kuatir
Dan kau, mentari si nyinyir...
Marilah kesini, duduk disebelah si pandir
Akan kusuguhkan secangkir kopi bercampur lendir
Agar kau mengerti pahit getir
Hidup dibawah ketentuan takdir
#sorekawanpena
Bawen, 17102017
Advertisement
Advertisement