Puisi "Jenuh Hati Merangkai Opini"
Puisi iseng saat pikiran puyeng kecapekan mengatasi masalah yang tidak tuntas tuntas , bukan karena tidak tegas atau kurang waras cuma ingin mengatasi masalah dengan santai saja , tapi ternyata berlarut-larut seperti tak ada ujungnya .
Teringat akan pahitnya rasa itu
Kecewa karena kebohonganmu
Ku pendam ku diamkan
Sambil terus ku berjalan menggapai harapan .
Terus aku bersandiwara dengan hati
Ku coba tertawa walau sebenarnya perih
Ku coba terus hidup
Walau sebenarnya terasa sudah mati .
Manusia lumrah...
Sekuat apapun pasti akan lelah
Sampai kapan aku bersandiwara
Membangun opini untuk menguatkan hati
Hati ini terlanjur tersakiti
Mungkin tak akan terobati
Bertahun tahun meradang diri
Jasadku hidup namun rasaku mati .
Kecewa ini harusnya tak ku toleransi
Walau semua sudah terjadi...
MASIHKAH AKU BISA BERHARAP NANTI ?
Entahlah ....
Teringat akan pahitnya rasa itu
Kecewa karena kebohonganmu
Ku pendam ku diamkan
Sambil terus ku berjalan menggapai harapan .
Terus aku bersandiwara dengan hati
Ku coba tertawa walau sebenarnya perih
Ku coba terus hidup
Walau sebenarnya terasa sudah mati .
Manusia lumrah...
Sekuat apapun pasti akan lelah
Sampai kapan aku bersandiwara
Membangun opini untuk menguatkan hati
Hati ini terlanjur tersakiti
Mungkin tak akan terobati
Bertahun tahun meradang diri
Jasadku hidup namun rasaku mati .
Kecewa ini harusnya tak ku toleransi
Walau semua sudah terjadi...
MASIHKAH AKU BISA BERHARAP NANTI ?
Entahlah ....
Advertisement