Puisi Kiriman : Gadis Panggung _ Selamat malam pembaca puisina,, iya,, jadi berikut ini adalah puisi kiriman dari sodari Lina Elysa dari kota pasuruan dan sekarang masih kuliah di Stmik Ppkia Pradnya Paramita Malang mengambil Jurusan s1 Sistem Informasi. Yang baru saja tadi pagi saya ajak ngobrol lewat mig33, tak punya harap banyak,, melainkan untuk bisa saling belajar dan menulis puisi disini. Selamat membaca..
Gadis Panggung
Seraut siluet bersenandung
Sembari mencicipi aroma angin malam
Seraut siluet bersenandung
Sembari mencicipi aroma angin malam
Dia menari,
Bernyanyi,
riuh,
berderak kakinya di atas lantai..
Bernyanyi,
riuh,
berderak kakinya di atas lantai..
Ada detak jantung yang terdengar
seiring dengan jalan nafasnya
seiring dengan jalan nafasnya
Bersembunyi di antara kicauan burung
malu malu..
tapi terus berdetak..
malu malu..
tapi terus berdetak..
"Bisa kah kau mendengarnya?"
"Itulah suara Tuhan."
Bisikmu padaku..
"Itulah suara Tuhan."
Bisikmu padaku..
Gadis panggung,
Membelai angin ku pagi ini
meliuk bersamamu.
Ikut menari di antara malam.
Membelai angin ku pagi ini
meliuk bersamamu.
Ikut menari di antara malam.
Gadis panggung,
kau tersenyum dengan cerai
saat gundahmu tengah bertumpuk.
kau sembunyikan duka itu,
kau samarkan luka itu,
kau tersenyum dengan cerai
saat gundahmu tengah bertumpuk.
kau sembunyikan duka itu,
kau samarkan luka itu,
Gadis panggung,
pernahkah sekali kau merasakan bahagia?
Rasa yang sama dengan kami,
yang bahagia melihat senandungmu?
pernahkah sekali kau merasakan bahagia?
Rasa yang sama dengan kami,
yang bahagia melihat senandungmu?
Gadis panggung,
masih ingatkah dirimu rasanya cinta?
masih dapatkah kau tersenyum dari hati?
dan merasakan sejuk
masih ingatkah dirimu rasanya cinta?
masih dapatkah kau tersenyum dari hati?
dan merasakan sejuk
Advertisement
Advertisement