Beranda · Abouts · T.O.S · Privacy · Kirim Puisi
BBM

Puisi Patah Hati bukan Sakit Gigi

Puisi Patah Hati bukan Sakit Gigi - Semua orang pasti pernah merasakan patah hati baik karena asmara, persahabatan ataupun pekerjaan ( gagal nyaleg yang lagi ngetrend ). Sakitnya patah hati melebihi sakit gigi karena tak ada dokter khusus spesialis cinta yang bisa mengobatinya. Sakit hati terjadi karena rasa kecewa akibat pengingkaran sebuah janji oleh salah satu pihak. Betapa kecewanya dan sakit hatinya bagi mereka yang teguh menjaga janji itu. Namun jangan patah semangat untuk Engkau pemilik cinta sejati penjaga hati suci karena benih kebaikan cinta yang engkau tanam tetap akan berbuah manis pada saatnya. Patah hati adalah manusiawi seperti halnya sakit gigi. Berikut puisi persembahan untuk aku dan Engkau sang penjaga hati sang Arjuna Linglung;

Puisi Patah Hati bukan Sakit Gigi


Puisi Patah Hati bukan Sakit Gigi
Janji yang telah kita sepakati
Kata cinta yang terucap setulus hati
Kini telah engkau ingkari
Semudah membalikkan jari

Sakit… pedih hati ini
Hancur… lebur janji sehidup semati
Dalam sekejap duniaku berhenti
Oleh kata sekecap yang menusuk hati

Aku kecewa aku teraniaya
Seperti boneka yang tak berdaya
Engkau yang mengukir cinta
Engkau juga yang menggores luka

Apakah hidupku hanya untuk memikirkanmu
Apakah selamanya aku tak bisa berpaling darimu
Selama aku masih hidup aku tak kan melupakanmu
Bukan mengingat kebaikanmu tapi karmamu

Aku bukanlah langit yang berdiri kokoh
Tanpa tiang penyangga yang tak kan roboh
Aku hanyalah bumi yang menumbuhkan pepohonan
Yang membutuhkan sinar mentari sebagai sumber kehidupan

Aku percaya benih cinta yang ku tanam
Setulus hati tak kan pernah padam
Kan terus tumbuh dan berbuah sampai khatam
Bersama mentari yang bersinar siang dan malam

Arjuna tetaplah arjuna walaupun jadi linglung karena sakit hati tetap akan bangkit menjalani hidup tanpa mengeluh. Namun Arjuna juga manusia +Nia McCoy +Nita Karunia +cintaniati putri bukan wayang yang tak pernah sakit hati apalagi sakit gigi tak kan pernah bisa hidup sendiri dan tetap membutuhkan sang bidadari.


Advertisement
Advertisement