hei kawan, mari
dengar celotehku yang sedikit kasar lagi tega hati
aku tak peduli buat siapa kau menulis puisi
menyampah curahan isi hati
cih, kayak abege lagi dikebiri transformasi
bisa tidak kau hargai sedikit karya seni
kasih ruh dia lalu angkasakan dilangit tinggi
meski itu cuma hobi
kebiasaan sehari-hari
tak usahlah menyamai penyair ulung
sudah jelas kau tak selevel bung
tapi kumohon,
beri dia posisi yang tak monoton
kembangkan dia laksana balon
lalu gantungkan dipohon-pohon
ini pesan lagi sentilan kawan,
pertama kubilang sudah jelas tanpa perlu pengertian.
tak mengerti? tengok karyaku pertama disini
karena sajak bukan palu godam untuk menumbuk besi.
Advertisement
Advertisement