Jedaku Tak Usai Tak Pernah Selesai_ Puisi berikut ini adalah puisi kiriman dari saudari baru Puisina, masih anget. Puisi berikut ini sangat pas dibaca pada momen-momen kesendirian pembaca puisina, sedikit renungan juga beberapa luapan emosional agar keluh kesah tidak melulu numpuk di kepala. Dan perihal baik lainnya, silahkan pembaca puisina maknai sendiri,, dijamin halal tanpa madhlorot.
rasanya baru kemaren.
aku mengutak atik isi otakku.
sekarang malah hampa jadi.
imajinasi ku keruk.
malah makin terpuruk.
aku mengutak atik isi otakku.
sekarang malah hampa jadi.
imajinasi ku keruk.
malah makin terpuruk.
rinduku ketika awan berarak.
ketika hujan mencium bumi.
ketika gelap memeluk langit.
ketika embun menyapa pagi.
ketika petir mengoyak langkahku.
ketika gelap memeluk langit.
ketika embun menyapa pagi.
ketika petir mengoyak langkahku.
jeda.
sudah waktu.
sudah waktu.
klimaks rasa antara kosong dan hampa.
rindu, cinta, kecewa bahkan luruh seketika.
sendiri, jeda ku sendiri.
menghamba pada sepi.
bergelut dalam sunyi.
rindu, cinta, kecewa bahkan luruh seketika.
sendiri, jeda ku sendiri.
menghamba pada sepi.
bergelut dalam sunyi.
jeda ku larut.
tak mau surut.
bagai sampan hanyut.
terbawa arus laut.
tak mau surut.
bagai sampan hanyut.
terbawa arus laut.
ku paksa tetap ku paksa.
imajinasi melolong bagai srigala.
menyeruak di kelam malam tiba.
jedaku.
jedaku tak usai.
imajinasi melolong bagai srigala.
menyeruak di kelam malam tiba.
jedaku.
jedaku tak usai.
---
Jeda - Silvia Kresna
Advertisement
Advertisement