sahabat puisina,semua orang tentu punya kenangan sendiri tentang sesuatu yang dimiliki , yang punya arti tersendiri bagi pemiliknya,walau menurut orang lain terkadang barang tersebut biasa-biasa saja. Dan kali ini penulis ingin berbagi cerita tentang sepeda tua tahun 75 nan, yang saat ini mungkin sudah jarang kita jumpai
AKU SIBESI TUA
Aku si besi tua
lapuk di makan usia
Namun semangat juang empat lima
Menyingkap hari menyibak malam
Kaki melangkah
Tangan menengadah
Seraya berdoa meminta
Keselamatan pada yang KUASA
Di waktu siang
Terasa tiada alang melintang
kaki terus berjalan
Meraih tempat tujuan
Di kala hujan mendera
Badan terasa semakin tua
Kaki tetap berjuang
Walau terkadang harus meregang
Malam tiba terasa sedikit kelam
walau pelan terus berjalan
Sesekali mata berkedip
Disaat kaki terganjal batu jalang
lambai tangan mengimbangi kaki
seirama gerakan deru jalanan
Tiada berhenti sebelum sampai tujuan
Atau mungkin karna kering kerongkongan
AKU SIBESI TUA
Aku si besi tua
lapuk di makan usia
Namun semangat juang empat lima
Menyingkap hari menyibak malam
Kaki melangkah
Tangan menengadah
Seraya berdoa meminta
Keselamatan pada yang KUASA
Di waktu siang
Terasa tiada alang melintang
kaki terus berjalan
Meraih tempat tujuan
Di kala hujan mendera
Badan terasa semakin tua
Kaki tetap berjuang
Walau terkadang harus meregang
Malam tiba terasa sedikit kelam
walau pelan terus berjalan
Sesekali mata berkedip
Disaat kaki terganjal batu jalang
lambai tangan mengimbangi kaki
seirama gerakan deru jalanan
Tiada berhenti sebelum sampai tujuan
Atau mungkin karna kering kerongkongan
Advertisement
Advertisement