Mata Kantuk yang Tak Terobati adalah puisi obat kantuk bukan supaya tetap terjaga (tidak tidur) namun malah jadi obat supaya tidur terlelap. Jangan bingung dan jangan dipikir dan jangan pula dihayati karena puisi hanya media hiburan olah kata yang bersumber dari ekspresi jiwa. Apalagi jadi tuntunan seperti mendapat wahyu dari malaikat atau jadi hujatan bak bani iblis sang pengecut bersenyum kecut. Jikalau kantuk lekaslah tidur seperti pemimpin dunia yang sudah mengukir dunia bukan seperti pemimpi dunia yang terbuai indahnya mimpi tanpa melakukan apa-apa.
Mata Kantuk yang Tak Terobati
Dasar mata kriyip
tak bisakah kau terbuka lebar
Melihat luasnya langit malam
dan bercahaya menatap separoh bulan
Ambil saja segelas kopi
atau Nyalakan sebatang cerutumu
Sesruput dan sehisap akan jadi pengganjal matamu
Bagi kamu-kamu penikmat kopi dan perokok sejati
Lantas bagaimana dengan kami-kami yang bukan diantara keduanya?
Dasar mata pengecut
Dasar mata penakut
Mata iblis bersenyum kecut
Mata malaikat berhati curut
Jangan kau tanyakan pertanyaan klasik itu?
Kapan kau bisa menikmati tidur?
Apakah saat kantuk sambil sliat-sliut
Ataukah saat bermimpi indah yang lebur saat engkau terbangun?
Dasar mata tanpa hati
Tak bisakah kau kobarkan jiwa kerdil ini
Dasar mata tanpa rasa
Berkediplah sesaat sebagai nikmat abadi
Aku hanya butiran mata
di antara mata-mata pemimpin dunia
atau hanya pemimpi dunia
sejauh mataku memandang
Hanya dinding putih yang bisa ku daki
Good night +Ayu Tri Kumalasari +Kreshna Aditya +iwan sutisna +Suliyana Edelweis +suliyah aldata ,,,lelap tidurku setelah ku tahu adzan subuh berkumandang.
Advertisement
Advertisement