Seharian didepan layar monitor, sempet aku perpikir. Kedupan yang singkat ini sangat menentukan kita untuk menjadi abadi. Dari artikel sana-sini saya mencari dan pelajari satu demi satu saya resapi. Betapa cepatnya berputarnya kediupan ini. Tahun berapa sekarang, apa yang telah aku perbuat, apakah cukup untuk mengganti kehidupan yang abadi kelak. Dalang hanya bisa berpuisi seperti dibawah ini:
Diujung Roda Kehidupan
Kabut pagi menerpa awan
Tak terlihat disela-sela kehidupan
Subuh terdengar azan
Terasa kantuk masih balas dendam
Roda kehidupan diatur tuhan
Goresan catatan
Semua alam diberi kesempatan
Untuk bertahan
Perjalanan
Penuh akan saksi baru
Memori telah ditempuh
Kita tuju kehidupan penuh misteri
Manusia penuh kecerdasan
Ide mengembara di atas al-qur'an
Mengangkat pengetahuan
Menyapa pengetahuan baru
Rumput, dedaunan
Ranting, Pepohonan
Hidup kehidupan
Semua berjalan
Menempuh waktu atas kuasa tuhan
Roda, roda kedidupan
Terus, terus berjalan
Menuju ujung perjalanan abadi
By: Dalang Wanataka 3:2014
Diujung Roda Kehidupan
Kabut pagi menerpa awan
Tak terlihat disela-sela kehidupan
Subuh terdengar azan
Terasa kantuk masih balas dendam
Roda kehidupan diatur tuhan
Goresan catatan
Semua alam diberi kesempatan
Untuk bertahan
Perjalanan
Penuh akan saksi baru
Memori telah ditempuh
Kita tuju kehidupan penuh misteri
Manusia penuh kecerdasan
Ide mengembara di atas al-qur'an
Mengangkat pengetahuan
Menyapa pengetahuan baru
Rumput, dedaunan
Ranting, Pepohonan
Hidup kehidupan
Semua berjalan
Menempuh waktu atas kuasa tuhan
Roda, roda kedidupan
Terus, terus berjalan
Menuju ujung perjalanan abadi
By: Dalang Wanataka 3:2014
Advertisement
Advertisement