Limpah ruah nikmat yang diberiakan kepada alam ini. Perjalanan manusia hanya sesaat, mungkin dari kita semua itu tahu. Tapi mengapa disudut kota masih ada pesta hura-hura dan lain sebagainya? Pesta dansa, berjoget, geleng-geleng kepala kayak menikmati surga saja. Sebagian dari kita yang sadar akan kehidupan yang pana ini akan lekas bertobat sembari bersujud setiap saat.Inilah perjalanan kehidupan yang nyata. Puisi buat kawan semua:
Perjalanan Hidup Manusia
Waktu terus berjalan
Mendekati masa entah kapan berhenti
Melihat hulu halang manusia
Mengkoyah, menceker sebatas rizki
Manusia berlumur dosa
Apakah hanya mencari rizki saja
Masjid kosong pasar ramai
Pengajian segelintir tempat pesta berdansa
Hiruk berjoget geleng-geleng kepala
Penuh liku-liku
Dunia ini penuh warna
Perjalanan hidup manusia
Senantiasa mencari bahagia
Kembalikan manusia kejalan yang lurus
Pikirkan sebelum kamu bahagia
By: Dalang Wanataka
terimaksih kepada +UNICEF UK +nindytha utari +anny utit +United Nations
Perjalanan Hidup Manusia
Waktu terus berjalan
Mendekati masa entah kapan berhenti
Melihat hulu halang manusia
Mengkoyah, menceker sebatas rizki
Manusia berlumur dosa
Apakah hanya mencari rizki saja
Masjid kosong pasar ramai
Pengajian segelintir tempat pesta berdansa
Hiruk berjoget geleng-geleng kepala
Penuh liku-liku
Dunia ini penuh warna
Perjalanan hidup manusia
Senantiasa mencari bahagia
Kembalikan manusia kejalan yang lurus
Pikirkan sebelum kamu bahagia
By: Dalang Wanataka
terimaksih kepada +UNICEF UK +nindytha utari +anny utit +United Nations
Advertisement
Advertisement