Demokrasi jadi ajang kompetisi para pemimpin negeri
Walau rakyat sudah tahu , bahwa pilihanya banyak yang korupsi
Tapi mau bagaimana lagi , pemilu adalah acara rutinitas memilih kandidat pemimpin negeri
Walau hasilnya sering makan hati ...
Koruptor takut sama siapa?
Dia tak takut dengan puisi hujatan..
Tidak juga dengan sajak makian..
Dia juga tak takut masuk bui..
Apalagi dengan ayat-ayat Suci..
Satu yang dia sangat takuti..
Sangat ia musuhi dan dibully..
Dia takut dengan puisi ajakan GOLPUT..
Dia khawatir dengan sajak-sajak GOLPUT..
Da takut dengan organisasi GOLPUT..
apalagi kampanye massal mengajak GOLPUT..
Dalil harampun ikut melaknat GOLPUT..
Pasal-pasal hukum juga ikut dilobi..
Agar GOLPUT menjadi basi..
Agar bisa terus korupsi..
Tak korupsi lagi bila tak terpilih..
Itu hukum alam yang berlaku..
Sebab generasi korup penggantinya..
Siap duduk dibekas kursinya..
Mengganti apa yang basah dikursinya..
Begitulah seterusnya..
Para pemilih hanya dikibuli politisi..
Maka, GOLPUT adalah harga mati..
Untuk memunculkan generasi anti korupsi..
Atau paling tidak hasil korupi bisa sedikit di bagi bagi
Baca puisi dari tadi paham tidak
Apa yang saya maksud golput di sini
Golput Adalah Golongan Penerima Uang Tunai
Demi pesta demokrasi damai santai dan menyenangkan tanpa ada rakyat yang terkena beban .
Bagaimana sudara-sudara , jika pemilih wajib di beri pesangon sudara-sudara
Demokrasinya demokrasi berani mengorbankan materi demi sebuah ideologi
Advertisement
Advertisement