PUISI CINTA EDITAN UNTUK WANITA AKHIR ZAMAN_Selamat pagi puisina, lekas bangun,,, ayam sudah mulai bertingkah, tanpa kokok ia sudah semangat mengejar betina, yang anaknya memanggil riuh meminta makan. Tidak mengapa,, dan puisi ini akan tetap menjadi hiburan sekaligus ironi bagi beberapa orang yang telah menemukan beberapa pujaan baru di era modernitas teknologi, iya,, jejaring sosial. Selamat membaca
menghormati
Aku haus semua perhatian,
Haus sapaan manja
Haus lirik genit
Haus kata manis
Haus semua pujiian
Sampai aku rakus dan bangga bisa menginjak peci
lelaki,
Sehingga seluruh kecengengan adalah gayaku
sekaligus senjataku
untuk kau bersedia menekuk lutut memeluk ketek-ku.
Aku bukan nenek sihir
bukan juga lampir
aku adalah Dursilawati yang santun menggunakan
tudung
menggaet mu seperti Nyi pelet
biar kesetian makin molor seperti permen karet.
biar keromantisan jadi lungset seperti tisu toilet
lecet diobral bak papan pamflet.
kam*ret
dan ini secarik sajak buatmu,
menarilah
menyanyilah wanitaku
buat mereka bersorak untukmu
melempar hadiah buatmu
sampai lupa dan habis sakunya buat kembali pulang,
di atas panggung kepalsuan bahagia
dan di antara cecar senyum canda tawa
sambil sesekali di balik kelambu menawar harga
bukan kernyit dahi
bukan kembang bibir
mengiba atau demikian jahat menghina
Hanya jelaga dada,, kenapa kepalamu begitu nista..
biarkan, jika ia sudah nyaman dengan dunianya
meratui panggung sosialita palsu dengan peran penebar perhatian sekaligus pengemis pujian.
Advertisement
Advertisement