Kita berpuisi lagi bersama puisina. Dibilang puisi sedih bisa atau pun puisi sedikit penyemangat juga bisa. Langsung aja ya sobat kita berpuisi dengan "Badai Lautan Kehidupan Dunia" nama nya dunia pasti penuh dengan permasalahan atau pun keinginan. Kehidupan itu seperti Air, dimana air akan menempatkan posisinya pada porsi tertentu. Begitu juga kita, sebagai manusia yang sempurna tempatkan lah posisi kita dimana kita sadar akan jati diri kita. Tuhan tidak memberi apa yang kita minta tetapi tuhan memberi apa yang dibutuhkan manusia. Selamat menikmati hidangan puisi ini...
Badai Lautan Kehidupan Dunia
Bintang pada penantian
Pijakan bebas tanpa lubang
Sampai satu persatu aku lucuti tuan
Sekedar bersandar pada mimpi
Walau terkoyah oleh badai
Memiliki impian amat panjang
Mencari tanganku untuk menggapai
Terdiam tersipu dipojok kamar
Sambil berdiri merenungkan
Nada dering tak bertuan
Suara nyaring bukan penyanyi
Menangil-mangil nama ku
Mimpi sepi berlum terwujud
Menari-nari pujian atas Tuhan
Tidak ada lagi menunggu
Akan ku ambil bahagia itu
Wlau harus menunggu adil dengan kepasrahan
Tekuk lutut mengucap kalimat
Bertahan dalam delima kepasrahan
Terimaksih kepada +anggie ghoniarachmandita +Happy Hanantoputro +Juan Gonzalez +Sarta Karnedi +Layla Majnun +Turfa Auliarachman
Badai Lautan Kehidupan Dunia
Bintang pada penantian
Pijakan bebas tanpa lubang
Sampai satu persatu aku lucuti tuan
Sekedar bersandar pada mimpi
Walau terkoyah oleh badai
Memiliki impian amat panjang
Mencari tanganku untuk menggapai
Terdiam tersipu dipojok kamar
Sambil berdiri merenungkan
Nada dering tak bertuan
Suara nyaring bukan penyanyi
Menangil-mangil nama ku
Mimpi sepi berlum terwujud
Menari-nari pujian atas Tuhan
Tidak ada lagi menunggu
Akan ku ambil bahagia itu
Wlau harus menunggu adil dengan kepasrahan
Tekuk lutut mengucap kalimat
Bertahan dalam delima kepasrahan
Terimaksih kepada +anggie ghoniarachmandita +Happy Hanantoputro +Juan Gonzalez +Sarta Karnedi +Layla Majnun +Turfa Auliarachman
Advertisement
Advertisement