berhubung malam mulai memuncak.
kantuk mulai tak lagi tampak.
mata tercengan terbelalak.
marilah kita istirahat sejenak.
"KAU SURUH AKU MEMBAGI CINTA"
buat kekasihku.
tak ayal kiranya aku.
entah bagaimana fikiran itu berurat serabut di otakmu.
kau suruh aku membagi dua hatiku.
sedang kau tahu, jangankan membagi.
menambahi saja ku tak sudi.
kita tak lagi menyoal hitung-hitungan anak SD.
yang ketika jawabanmu betul kau langsund dapat nilai.
berkaca lagi.
fikir dan inapkan lagi.
sudahkah kau sadari apa yang kau ucapi?
beda hal nya jika,
kau suruh aku membagi dua mataku,
membagi dua tanganku,
membagi dua seluruh tubuhku untukmu.
itu jauh lebih bisa kulakukan.
tapi ini?
lebih baik kau belikan aku wedang.
kau campur racun setengah matang.
lalu biarkan aku mati mengejang.
itu jauh lebih baik.
kantuk mulai tak lagi tampak.
mata tercengan terbelalak.
marilah kita istirahat sejenak.
"KAU SURUH AKU MEMBAGI CINTA"
buat kekasihku.
tak ayal kiranya aku.
entah bagaimana fikiran itu berurat serabut di otakmu.
kau suruh aku membagi dua hatiku.
sedang kau tahu, jangankan membagi.
menambahi saja ku tak sudi.
kita tak lagi menyoal hitung-hitungan anak SD.
yang ketika jawabanmu betul kau langsund dapat nilai.
berkaca lagi.
fikir dan inapkan lagi.
sudahkah kau sadari apa yang kau ucapi?
beda hal nya jika,
kau suruh aku membagi dua mataku,
membagi dua tanganku,
membagi dua seluruh tubuhku untukmu.
itu jauh lebih bisa kulakukan.
tapi ini?
lebih baik kau belikan aku wedang.
kau campur racun setengah matang.
lalu biarkan aku mati mengejang.
itu jauh lebih baik.
Advertisement
Advertisement