Puisi ini terinspirasi saat melewati jalan watujago ,yang menghubungkan antara kabupaten ngawi dengan
kabupaten bojonegoro, propinsi jawatimur
Bila anda suka beritahukan pada teman anda
Bila tidak suka beritahukan pada autor
jalan terjal aspal berlubang
Tebing-tebing menyapa
Bersautan dahan-dahan
Di sepanjang pinggir jalan
Pepohonan kadang menghilang
Namun kadang juga menjulang
seirama suara deru mesin bising
menari elok sembari berjuang
Rumput liar menantang kekar
meliak liuk diantara belukar
Hati dan mata tak bisa hilang
Kalau tak ingin nyawa melayang
semua nyawa yang bersuara bergetar
namun tiada kata gentar
karena tiada jalan memutar
Penyambung dua kota yang memencar
Advertisement
Advertisement