Puisi Kenangan : Hari-hari Yang Lewat _ Moh. Wan Anwar : Kilas balik sastra yang kedua adalah Puisi Kenangan,, masih karya beliau Moh. Wan Anwar.. Puisi ini mengisahkan satu perjalanan hidup atau bisa juga tentang kejadian-kejadian dari perjalanan tadi, yang memang terisyarah suatu nilai hikmah. Selamat membaca,, dan mari sedikit bernostalgia.
Angin nyaris tak sempat menuliskan kata
bagi orang yang terbunuh di jalanan
sosok bayangan yang mengerang panjang
seperti sekarat daun-daun.
Kita tak lagi bisa
berduka pada teriakan parau jalan raya
kecuali igauan yang menguap ke udara
Dan sekarang hari seperti akan lewat
tanpa keluhan.
Tanpa warna merah
di almanak dan upacara bendera setengah tiang
di kamar kita memang selalu berdekapan
menjadi seluruh perjalanan dan kenangan
Di bawah lampu neon pinggir jalan
kutemukan diriku
mengunyah kemuraman
Kemuraman, meraba jantung yang kian berdebar-debar
Bandung, 1993
Salam satu jiwa sastra,, teman.. +Anette Go +Ika Hardiyan Aksari +Aishah Jahirah +Ziie fauziah +Najla najwa +Nairlaine Vieira +Nesti Rahmawati
Advertisement
Advertisement