Puisi curcol, dari orang2 yg pernah jadi korbandt kekerasan hati sesama. . .
Salam puisina^^
Tamparan tak lagi menyakitkan.
Kepalan tak lagi menyesakkan.
Tendangan tak lagi menjatuhkan.
Cacimu bagai angin yg semilir menusuk tulang.
Hinaanmu bagai semut yg cubit selaput mata.
Aku tersenyum,
menertawakan tingkah kerdilmu.
Tak ada yang peduli pada Lakumu.
mengharukan.
Membodohkan otakmu.
Meruntuhkan harga dirimu.
Jika nanti badanmu menolak instruksi.
Kau akan melihat banyak cinta yg kau sia2kan,
berbalik menyia2kanmu.
--------------------------
Nissa al.husna
Salam puisina^^
Tamparan tak lagi menyakitkan.
Kepalan tak lagi menyesakkan.
Tendangan tak lagi menjatuhkan.
Cacimu bagai angin yg semilir menusuk tulang.
Hinaanmu bagai semut yg cubit selaput mata.
Aku tersenyum,
menertawakan tingkah kerdilmu.
Tak ada yang peduli pada Lakumu.
mengharukan.
Membodohkan otakmu.
Meruntuhkan harga dirimu.
Jika nanti badanmu menolak instruksi.
Kau akan melihat banyak cinta yg kau sia2kan,
berbalik menyia2kanmu.
--------------------------
Nissa al.husna
Advertisement
Advertisement