Salam puisina, cinta takkan pernah habis dibahas, rindu takkan habis dseduh. Ne puisi tentang kekaguman pada indahnya mahluk illahi.
Selamat menikmati. . ^^
Malam beradu menyayat lagu.
Desir angin berbisik ragu.
Rona bulan tertunduk malu.
terlintas wajah akhlakmu
dalam khutbah indah penuh ilmu.
Tanpa sadar,
Kau Menggetarkan ku luluh.
Melirik langkahmu ku malu.
Mendengar namamu ku tak mampu.
Hilang.
Lenyap.
Sepersekian detik.
Memandangmu merenggangkan saraf.
Melaju Debaran nadi.
merasuk ke tiap satuan pori.
Engkau yg dirindukan sayap merpati.
Bagai bunga mekar bersemi.
pelangi peluk hangat mentari.
mengagumi keindahan rambu illahi.
dalam diam ku termangu,
menatap iman yg kian runtuh.
yg slalu mengecil karna pandangimu
ku harap kau jodoh yg kurindu.
tuk genggam tanganku bersimpuh.
dibawah restu sang MAHA SATU.
--------------------------
Nissa al.husna
Selamat menikmati. . ^^
Malam beradu menyayat lagu.
Desir angin berbisik ragu.
Rona bulan tertunduk malu.
terlintas wajah akhlakmu
dalam khutbah indah penuh ilmu.
Tanpa sadar,
Kau Menggetarkan ku luluh.
Melirik langkahmu ku malu.
Mendengar namamu ku tak mampu.
Hilang.
Lenyap.
Sepersekian detik.
Memandangmu merenggangkan saraf.
Melaju Debaran nadi.
merasuk ke tiap satuan pori.
Engkau yg dirindukan sayap merpati.
Bagai bunga mekar bersemi.
pelangi peluk hangat mentari.
mengagumi keindahan rambu illahi.
dalam diam ku termangu,
menatap iman yg kian runtuh.
yg slalu mengecil karna pandangimu
ku harap kau jodoh yg kurindu.
tuk genggam tanganku bersimpuh.
dibawah restu sang MAHA SATU.
--------------------------
Nissa al.husna
Advertisement
Advertisement