Memandangi matamu, tak ada dusta
Yang bisa ku eja
Kalau rindu yang ku punya
Selalu saja ku alamatkan
Untuk berkunjung di teduh matamu
Menembus bening matamu
Kembali mengajarkan ku
Alangkah tak bergunanya meratapi masa lalu
Tapi pernahkah kau berfikir
Akan sebuah penantian yang amat panjang?
Kepergian selalu mengundangku untuk pulang
Bertandang di teduh matamu
"Jangan beri aku mimpi mimpi. Sebab mimpi selamanya
tak berarti"
Padahal tak sedetik pun terlintas dalam anganku
Kalau hari hari yang datang menjelang
Adalah hari hari sepi
Adalah hari hariku tanpamu
Ku sadari kalau yang berteduh di matamu tidak hanya aku
Adakah jarak yang membuatmu berpaling?
Sungguh aku tak menginginkan jawabanmu
Sebab mulanya aku sudah ragu
Ada gerah ketika ku berteduh di matamu
Yang bisa ku eja
Kalau rindu yang ku punya
Selalu saja ku alamatkan
Untuk berkunjung di teduh matamu
Menembus bening matamu
Kembali mengajarkan ku
Alangkah tak bergunanya meratapi masa lalu
Tapi pernahkah kau berfikir
Akan sebuah penantian yang amat panjang?
Kepergian selalu mengundangku untuk pulang
Bertandang di teduh matamu
"Jangan beri aku mimpi mimpi. Sebab mimpi selamanya
tak berarti"
Padahal tak sedetik pun terlintas dalam anganku
Kalau hari hari yang datang menjelang
Adalah hari hari sepi
Adalah hari hariku tanpamu
Ku sadari kalau yang berteduh di matamu tidak hanya aku
Adakah jarak yang membuatmu berpaling?
Sungguh aku tak menginginkan jawabanmu
Sebab mulanya aku sudah ragu
Ada gerah ketika ku berteduh di matamu
Advertisement
Advertisement