Berikut ini adalah puisi politik atau sosial atau apalah , intinya puisi ini sedikit mengadakan pembelaan atas tudingan yang tidak adil kepada sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat , Banjir jakarta itu masalah klasik , warisan dari pemimpin pendahulunya , bukan perbuatan pemimpin yang sekarang . Jadi tidak patut menyalahkan pemimpin yang sekarang , malah jika mau jujur neh , pemimpin sekarang ini korban kepemimpinan masa lalu . Oke berkoar sampek muntah sekalipun ga akan merubah suasana mending sekarang baca puisi ini saja sambil berdoa tuh , orang-orang yang salah agar segera di arahkan ke jalan yang benar .
Uap bau mulut kebohongan sedang beraksi
Sumpah serapah janji dan fitnah
Jadi santapanmu para penguasa negri
Menyaksikan ibu kota terrendam lagi
Berlomba menjual busa kemunafikan
Berlomba mencari dukungan gurita begundal keserakahan
Tau kah kamu hi.. penguasa durjana!
bahwa saya, dia dan mereka sudah buta telinga untuk kalian
Jangan lagi kau tebarkan fitnah dan tuduhan
Kepada sosok yang jelas mengabdi dan kerja keras
Tau kah kalian hi sang penguasa begundal
Mulut kalian menebar bau yang menyengat
Sengat keserakahan dan kemunafikan
Membuat kami tak bisa lagi bernafas lega
Biarkanlah alam yang membuktikan
Bahwa sosok yang bersahaja itu bukan bahan dagelan sandiwara keperdulianmu
Kami sudah tak ingin lagi melihat kalian wara-wiri di media massa
Kami sudah tak ingin mendengar ocehanmu yang lebih menjadi dageulan bagi orang bodoh
Kebodohan kami di negri ini kalian pelihara
Untuk kemudian kalian pergunakan untuk mengepakan kekuasaan dan keserakahan kalian
Kini waktunya kami yang bodoh ini bersuara
Sedahyat apapun banjir yang kami terima
Tak akan menyurutkan cinta dan dukungan kami padanya
Karena dia adalah sosok yang tulus mengabdi dan berbakti untuk kami
Jelas kami saksikan bukan katanya!
By : Ely Yuliana Kompasiana
Kondisi normal aku tidak begitu peduli dengan JOKOWI , tapi kalau soal banjir jakarta kok JOKOWI di jelek jelekin rasanya , kurang srek aja , malah menurutku yang ngejelekin JOKOWI saat itu hanya orang yang iri dan barisan sakit hati serta pecandu pil sindrom populerity .
Advertisement
Advertisement