Puisi ini saya tulis teruntuk Kyai Sahal Mahfud almarhum yang baru saja selesai dengan kehidupan dunianya, seorang kyai sekaligus ulama besar pulau jawa yang telah mendahului kita. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
Pagi ini langit mendung
Seolah ikut berkabung
Menemaniku yang sendirian bersenandung
Acuh pada angin iseng yang asik mempermainkan kerudung
Kulahap berita di antara isak
gerimis payungi hati...
Ratap mengguncang
Senyap menyelinap
Selipkan nama yang tak asing di telinga
Kyai sahal....
Tubuh lemah tak bernyawa
Tak terusik rintih
Hening, berkabung
Bertabur doa
Allahummagfir lahum
Warhamhum
Wa'afihim
Wa'fu anhum
Wajalil jannata maswahum
Dunia tanpamu
Serasa terkikis lautan ilmu ini
Tiada terbayangkan semua
Begitu cepat waktu yang mendekat
Seraut wajah kerutmu dulu
Bukti kesucian dalam budi
Terima kasih selalu untukmu Kyai
Kini kau pun telah tiada
Meninggalkan sejuta ilmu untuk kita semua
Hanya doa
Semoga engkau mendapat tempat tertinggi disana
Dalam samudra bahagia dan surga cinta
Semoga kita dapat bertemu di surga kelak
Hari ini kala duka membusung
Ditemani langit mendung
Seusaiku bersenandung
Oleh: Rochmatul Hidayah
Pagi ini langit mendung
Seolah ikut berkabung
Menemaniku yang sendirian bersenandung
Acuh pada angin iseng yang asik mempermainkan kerudung
Kulahap berita di antara isak
gerimis payungi hati...
Ratap mengguncang
Senyap menyelinap
Selipkan nama yang tak asing di telinga
Kyai sahal....
Tubuh lemah tak bernyawa
Tak terusik rintih
Hening, berkabung
Bertabur doa
Allahummagfir lahum
Warhamhum
Wa'afihim
Wa'fu anhum
Wajalil jannata maswahum
Dunia tanpamu
Serasa terkikis lautan ilmu ini
Tiada terbayangkan semua
Begitu cepat waktu yang mendekat
Seraut wajah kerutmu dulu
Bukti kesucian dalam budi
Terima kasih selalu untukmu Kyai
Kini kau pun telah tiada
Meninggalkan sejuta ilmu untuk kita semua
Hanya doa
Semoga engkau mendapat tempat tertinggi disana
Dalam samudra bahagia dan surga cinta
Semoga kita dapat bertemu di surga kelak
Hari ini kala duka membusung
Ditemani langit mendung
Seusaiku bersenandung
Oleh: Rochmatul Hidayah
Advertisement
Advertisement