Cinta begitu mempesona setiap insan. Tubuh tanpak seperti perhiasan memiliki pasangan yang diharapkan. Jangan memiliki cinta hanya untuk pelarian. Sakit terasa engkau yang terkena dampaknya. Hukum karma itu kan terjadi. Cinta yang sangat mengagumkan dan suci akan kau dapatkan entah itu kapan. Puisi ini menghantarkan sejarah yang begitu panjang tentang perjalanan cinta.
Reluh Hati tak Menentu
Menunggu sayap-satap cemburu
Bak air bercerita tentang tulisan sang pujangga
Belum sempat menyelam kedasar laut baru dipantainya saja
Penjara hati bikin kecewa
Sembunyikan serpihan hati
Terkurai kuak dalam hati
Cemburu semu beridola
Kau campakkan semua ini tiada arti
Ku terdiam bukan diam
Ku sembunyi bukan takut
Hanya menyadapmu dari kejahuan
Agar aku mengerti tentang kamu
Belum usai perjuangan ku
Telak belum juga sampai sini
Walau melangkah telah jauh
akan kusadari semua ini
Pasti akan abadi
Reluh hatiku akan sampai kepangkuan mu
Trimaksih kepada +Sasta Kucing Bingung +Kuji Hatano +Ku Talib +Gita Narasati Kusumawardhani +Virendra Kushwaha
Reluh Hati tak Menentu
Menunggu sayap-satap cemburu
Bak air bercerita tentang tulisan sang pujangga
Belum sempat menyelam kedasar laut baru dipantainya saja
Penjara hati bikin kecewa
Sembunyikan serpihan hati
Terkurai kuak dalam hati
Cemburu semu beridola
Kau campakkan semua ini tiada arti
Ku terdiam bukan diam
Ku sembunyi bukan takut
Hanya menyadapmu dari kejahuan
Agar aku mengerti tentang kamu
Belum usai perjuangan ku
Telak belum juga sampai sini
Walau melangkah telah jauh
akan kusadari semua ini
Pasti akan abadi
Reluh hatiku akan sampai kepangkuan mu
Trimaksih kepada +Sasta Kucing Bingung +Kuji Hatano +Ku Talib +Gita Narasati Kusumawardhani +Virendra Kushwaha
Advertisement
Advertisement