PUISI CINTA : KEKASIH, KAU ADALAH NAFAS PUISIKU_ Bukan hanya huruf, kekasih,, kau adalah nafas puisiku. Selamat malam puisina,, gimana kabar,,? kalo makin kayak gitu, saya rela patah hati duluan,, haghaghaghag. Puisi malam senin mengambil tema cinta biar sisa malam minggu kelabu segera berlalu, say good bye and do not ever to meet you. hehu!
selamat membaca kekasih-kekasihku! +Mieza Jhaa K +Lia Puspita Dewi +umi aisyah +Reyanie Azhara +Qirey Shelomitha +Nao Mei +Hafiza AizZawa +Nur Annisa Rahmawati
mendera asmara disiang durjana,
kau sisipkan lagu rindu ditelingaku,,
bukan tentang sapaan manis
juga bukan nostalgia salam ramah,
lebih dari itu,
sering kuputar suaramu yang melantunkan kalam tanpa keraguan.
jika sudah seperti itu,
rasanya aku tak mampu menyebut nama wanita lain pun
selain namamu.
demikian adanya rindu
demikian adanya angan,
dan aku,,
melukis puisi untukmu
aku tak akan menyisipkan namamu dibait-baitku
atau juga merasukan sapa mu di huruf-hurufku
baik yang terucap ataupun yang tertunda
sekian kalinya lagi,
saya tak akan menempatkan MU sebagai jeda.
dan bahkan aku tak akan menelantarkan MU
di persimpangan awal,,
sehingga kekasih,
kau adalah kantuk di siang-siangku
yang tak bisa kupungkiri hadirnya
pun juga tak akan kuterima lelap tipunya,
sebab dengan mengingatmu,,
aku akan selalu bisa menikmati kantuk itu,
dan sebab suaramu
aku merasakan hidup yang terlintas utuh
denganmu, baitku seperti berdegup
mengejamu, aksaraku menari
karena bukan hanya huruf,,
kekasih,
kau adalah nafas puisiku
selamat membaca kekasih-kekasihku! +Mieza Jhaa K +Lia Puspita Dewi +umi aisyah +Reyanie Azhara +Qirey Shelomitha +Nao Mei +Hafiza AizZawa +Nur Annisa Rahmawati
mendera asmara disiang durjana,
kau sisipkan lagu rindu ditelingaku,,
bukan tentang sapaan manis
juga bukan nostalgia salam ramah,
lebih dari itu,
sering kuputar suaramu yang melantunkan kalam tanpa keraguan.
jika sudah seperti itu,
rasanya aku tak mampu menyebut nama wanita lain pun
selain namamu.
demikian adanya rindu
demikian adanya angan,
dan aku,,
melukis puisi untukmu
aku tak akan menyisipkan namamu dibait-baitku
atau juga merasukan sapa mu di huruf-hurufku
baik yang terucap ataupun yang tertunda
sekian kalinya lagi,
saya tak akan menempatkan MU sebagai jeda.
dan bahkan aku tak akan menelantarkan MU
di persimpangan awal,,
sehingga kekasih,
kau adalah kantuk di siang-siangku
yang tak bisa kupungkiri hadirnya
pun juga tak akan kuterima lelap tipunya,
sebab dengan mengingatmu,,
aku akan selalu bisa menikmati kantuk itu,
dan sebab suaramu
aku merasakan hidup yang terlintas utuh
denganmu, baitku seperti berdegup
mengejamu, aksaraku menari
karena bukan hanya huruf,,
kekasih,
kau adalah nafas puisiku
Advertisement
Advertisement