Bapaku adalah seorang yang paling kuat dalam mempengaruhi hidup saya, dan ketika saya berfikir tentang bapak maka saya selalu mendapatkan sesuatu yang lebih baik untuk kelanjutan masa depan saya, walaupun perintah ayah sering di lakukan dengan tangan besi. Tapi itu semua di lakukan atas dasar cinta , demi kebaikan dan kebahagiaan saya. Puisi ini saya tulis semata mata hanya ingin mengungkapkan betapa saya mencintai bapak saya walau sebenarnya puisi saja tidak cukup untuk menguraikanya .
Ayah kaupun pernah muda
Tentunya bapak juga punya cita-cita
Terlepas apakah ini sesuai dengan harapanya
Tapi Bapak selalu berjuang untuk keluarga
Kau sisihkan sebagian uang hasil bekerja
Untuk kau siapkan jajan saya
Sebagian Untuk Keluarga
Dan sebagian untuk Kebutuhan lainya
Sampai bapak harus terima sedikit saja
Dari buah karya dan tenaganya
Ayah Istrirahat di lantai bersama keluarga
Nonton tv sambil tertawa
Ku raba pundaknya yang kokoh
Ku gengam lenganya yang kekar
Ayah Hebat , tidak capek seharian bekerja
Hingga suatu saat usia ayah makin tua
Pundak yang kokoh bak baja tinggal kulit dan daging saja
Lengan tempatku bergelantungan kini lemas terkulai
Hingga akhirnya ayah berkata
Saat ini ayah akan pergi jauh
Walau hati ayah tak tega
Tapi semuanya harus rela .
Kini ayah tiada dan menghadap yang kuasa
Sebelum aku mampu membahagiakanya
Lengan tempatku bergelantung kini tinggal cerita
Pundak kokoh kini tinggal Kisah saja
Selamat tinggal ayah
Semoga doa anakmu selalu mengiringmu
Dalam menempuh jalan panjang
Menuju ridho tuhan semesta alam
Ayah aku cinta kamu.
- PUISI SUBUH MINGGU BULAN MARET
- Puisi Nasehat Gadis Jilbab
- Halah Poems Youn And Me Frriend Forever
- Puisi Jendral Koruptor Berkalung (.)(.)
- PUISI CINTA SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU MINGGU
- PUISI KAMPAYE POLITIK LAGU IWAK PEYEK
- wasiat pada anak cucuku
- Puisi Nenek mana anak cucuku
- PUISI LAGU TENGAH MALAM
- Puisi Kenangan Pantai Sanur Bali
- Puisi Musim Gugur Di Hongkong
- Puisi Meditasi Kesehatan
- Puisi Perjuangan Anak Desa
- Puisi 10 Partai Peserta Pemilu 2014
- Puisi Kecap Bango
- Puisi Bidadari Linglung
- Puisi Pahlawan Malam Bingung
- Puisi Islami Mi'raj
- Puisi Sepi Sendiri
- Puisi Nasehat Telat Tobat
- Puisi Islami BAITUL MAKDIS, PADA MALAM ISRA
- Puisi Ucapan Terima Kasih
- Bila didekatmu dengan berbisik, akan saya bilang;
- Puisi Tentang Langit Di Mana
Advertisement
Advertisement