25 PUISI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU DONGGALA
Untuk mengenang tragedi Gempa Bumi Dan Tsunami Palu Donggala yang terjadi pada hari Jum'at Tanggal 28 September 2018 pukul 18.08 WITA yang menelan ribuan korban dan tenggelamnya beberapa desa seperti petobo jono oge dll tenggelam lumpur dan bergeser sampai 3km . Sungguh menyedihkan .
Puisi-puisi ini di buat khusus untuk mengenang tragedi tersebut, agar bisa jadi pelajaran kelak bagi generasi kita selanjutnya, agar siap tanggap dengan gejala alam yang ada di sekitar kita. Berikut ini puisinya , selamat menikmati .
Sandal Jepit Eneng
Kenal sebatas dunia maya
Gadis manis ceria gokil punya
Foto gaya selebritis dunia
Padahal hp pinjam temanya
Hidup apa adanya tetap bahagia...
Gadis belia dari dunggala
Kini tinggal nama terkena bencana
Hanya sandal jepit tinggalkan pesan
Kini dia telah tiada.
Selamat jalan eneng... Semoga kau di terima di sisinya. Amin....
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Rindu Kampung Halaman
Tak tahu kemana nanti pulang
Semuanya telah musnah hilang
Sanak keluargapun tidak ada nisan
Yang ada tinggal kenangan
Di tanah itu masa kecilku
Di kampung itu ku di lahirkan
Di desa itu ku di besarkan
Di tanah itu ku rasakan hangat peluk ibu.
Kemana Layangan buatan bapak.
Hilang lapangan main bola sepak
Aku rindu kampung halaman
Yang hilang di telan ganasnya Alam.
By : Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
UNTUKMU KAMI ADA
Jangan menangis saudaraku
Usaikan basah yang jatuh dari sudut-sudut matamu
Bukan karena kami tak mengerti
Akan duka yang kini menyelimuti
Sungguh....,
Kami juga merasakan perih
Atas apa yang kini terjadi
Karena dukamu juga laraku
Dan airmatamu juga tangisanku
Ratapanmu juga rintihan pilu hatiku
Meski jarak memisah
Tapi sakitmu sakit kami jua
Percayalah....
Untukmu kami akan selalu ada
Menemani dalam melewati prahara
Menjaga lewat do'a-doa
Karena raga tak mampu menghantar langkah
Tetaplah tegar saudaraku
Jangan patah dan berputus asa
Mari bersama kita memulai semua
Bangkitlah dengan semangat yang tersisa
Sambutlah matahari esok yang kan menghantar bahagia
By : Arini Eka
Pojok Tenda Pengungsian
Yasin..... lirih bocah pecah sepi
Sendiri tanpa sanak saudara lagi
Malam dingin lapar menyapa
Bocah pasrah dengan air mata.
Merunduk terisak tak tau harus bagaimana
Habis kata kata hanya ada pinta
Baca ayat pelajaran TPA
Yang entah di mana sekarang Ustadzahnya.
Masih dalam merinding ketakutan.
Bocah terus berusaha melafalkan
Apa saja yg pernah dia hafalkan.
Berharap tenang datang pencerahan.
Tatapanya jauh.... memandang langit
Berharap ada keajaiban
Bertemu ibu bapak yang hilang belum di temukan
Sambil berkata bapak ibu ku tunggu di pojok tenda pengungsian.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Donggala Kami Bersamamu
Oleh: Idung
Senja itu datanglah duka
Serupa tangis yang membuncah
Alamku berguncang, ia resah
Sunsetku hantarkan dahsyatnya air bah
Senja itu adalah luka
Penjuru negri mendengar ratapmu
Alamku berguncang, ia lara
Sunsetku membawa haru biru
Sapuanmu pisahkan anak dari ibunya
Kekasih dari belahan jiwanya
Gembala dari ternaknya
Guncangan dan sapuanmu duka
Kami dengar jeritmu donggala
Juga ratap pilumu palu
Tegarlah, mari bangkit bersama
Do'a kami dinadimu
Celana yang hilang
Ini bait versi dagelan
Biar ada tawa di tengah tangisan
Toh air mata tak merubah keadaan
Jika hanya kata tanpa tindakan.
Celanaku hilang saat bumi berguncang
Hadiah dari bapak hasil ngutang
Ku tinggal lari tunggang langgang.
Entah melayang atau di ambil orang.
Celanaku sayang celanaku malang
Aset terakhir pemberian bapak sebagai kenangan.
Celana baru gambar ronaldo
Padahal aku ingin gambarnya upin ipin.😭😭😭😭😭
By:Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
PETOBO TINGGAL KENANGAN
Jungkir balik sekampung lenyap sekejap
Harta benda habis di telan bumi
Harta tahta cantik body tiada arti
Semua ludes ambles tanpa titi.
Bencana gempa habiskan semua
Sebuah desa tinggal nama
Tinggal cerita dan airmata
Hanya doa yang kita punya
Sabar sabarlah hati keluarga
Tenangkan jiwa dan raga
Kita bersaudara gandeng tangan...
Mari bersama kita jemput bahagia.
Biarlah petobo tinggal nama
Persaudaraan kita selamanya.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Semua sama dalam musibah
Allahu akbar gema'an ribuan manusia d awal senja
Izazul zilatil berguncang semua
Atas kehendak sang jabbar
Tarikan kedua semua terhempas tanpa mengenal si kaya
Dibalik musibah ada pembelajaran
Bagi mereka yg memahami
Bahwa sanya semua bisa musnah
Hanya dengan kalimat KUN FAYAKUN
Apalah kita yg d muka bumi
Jikalau sudah begini...
Sikaya dunia mengharap bantuan Simiskin yg kaya hati
Karena semua sama d mata sang maha kuasa
By: Bibi Alfan
MUSIBAH MENIMPA SAUDARAKU
Pilu menyayat relung jiwa
Buliran air mata jatuh d atas tubuh saudaraku
Jasad-jasad bergelimpangan terhempas kemurka'an
Sedih pilu bersatu padu
Sang ibu mencari anaknya yg hilang tertelan lumpur
Disa'at saudar menjerit mencari dimana keberada'an sanak yg lain
Ya allah berilah mereka ketabahan...
Agar semua berlalu dengan mudah bersama cucuran air mata kami
Sapuan musibah air bah
Menjadi tanda kekuasa'anmu
Bahwa harta benda yg d tumpuk sebanyak apapun
Kelak tiada berguna
Tulisan: Bibi Alfan
Tetaplah Optimis Jangan Pesimis
Harta nyawa boleh hilang
Toh semua itu memang titipan
Tetaplah pegang teguh iman
Tatap masa depan penuh keyakinan.
Yang tiada mari kita doakan
Semoga di sana temu kebahagiaan
Di sini mari kita berjuang
Dirikan puing puing sisa harapan.
Bangsa kita bukan bangsa egois
Yang diam diri saat saudaranya menangis.
Tetaplah optomis jangan pesimis.
Yang tenang janganlah menangis.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
DI AMBANG SENJA
Diambang senja
Kala pekik histeris mengangkasa
Jerit tangis pecah
Bersama gulungan dahsyat menyapu daratan tanpa sisa
Dalam hitungan detik
Damai terenggut
Puing-puing berserak
Menyisakan ratapan dari begitu banyak kehilangan
Gempa meratakan segala yg ada
Tsunami menggulung setiap yang dijumpainya
Tinggal lah raga-raga lelah
Jiwa-jiwa pasrah
Bersama puing yang tak mampu bersuara
Rusak semua seolah binasa
Diambang senja semua musnah
Apa gerangan yang terjadi sebenarnya
Mengapa semua luluh lantak dalam sekejap mata
By : Arini Eka
Gempa Palu Dan Dunggala
Aku tak tau kau di sebelah mana
Namamupun baru ku dengar di telinga
Itu juga hanya lewat berita
Saat kau terkena gempa.
Bagiku kau adalah saudara
Sebangsa senegara bahkan mungkin seagama.
Atau paling tidak kita sama sama manusia .
Semoga kau sabar atas bencana yg menimpa.
Doa doa kita untuk kalian semua.
Tenang bala bantuan pasti datang.
Bangunan akan kita dirikan
Sakit kita obatkan dan semoga dalam waktu dekat tak ada lagi kelaparan.
Yakinlah ...kita bisa hadapi semua.
By : Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
SAMPAI KAPAN LAGI
Saat bumi kencang di guncang
Air laut keras di tumpahkan
Semua porak poranda berantakan
Luluh lantak punah musnah tanpa jejak
Pekik Jerit tangis ketakutan
Meraung raung pontang panting bingung
Ibu gendong bayi menangis
Bapak bawa anak sambil teriak
Tolong...tolong...
Semua hilang tinggal kenang
Senyap sepi tersisa tenang
Gempa bumi cipta kota mati
Bersama benci cinta sang pengabdi.
Sampai kapan ini terjadi?
Bisiknya pada hati sunyi
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Puisi-puisi ini di buat khusus untuk mengenang tragedi tersebut, agar bisa jadi pelajaran kelak bagi generasi kita selanjutnya, agar siap tanggap dengan gejala alam yang ada di sekitar kita. Berikut ini puisinya , selamat menikmati .
Sandal Jepit Eneng
Kenal sebatas dunia maya
Gadis manis ceria gokil punya
Foto gaya selebritis dunia
Padahal hp pinjam temanya
Hidup apa adanya tetap bahagia...
Gadis belia dari dunggala
Kini tinggal nama terkena bencana
Hanya sandal jepit tinggalkan pesan
Kini dia telah tiada.
Selamat jalan eneng... Semoga kau di terima di sisinya. Amin....
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Rindu Kampung Halaman
Tak tahu kemana nanti pulang
Semuanya telah musnah hilang
Sanak keluargapun tidak ada nisan
Yang ada tinggal kenangan
Di tanah itu masa kecilku
Di kampung itu ku di lahirkan
Di desa itu ku di besarkan
Di tanah itu ku rasakan hangat peluk ibu.
Kemana Layangan buatan bapak.
Hilang lapangan main bola sepak
Aku rindu kampung halaman
Yang hilang di telan ganasnya Alam.
By : Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
UNTUKMU KAMI ADA
Jangan menangis saudaraku
Usaikan basah yang jatuh dari sudut-sudut matamu
Bukan karena kami tak mengerti
Akan duka yang kini menyelimuti
Sungguh....,
Kami juga merasakan perih
Atas apa yang kini terjadi
Karena dukamu juga laraku
Dan airmatamu juga tangisanku
Ratapanmu juga rintihan pilu hatiku
Meski jarak memisah
Tapi sakitmu sakit kami jua
Percayalah....
Untukmu kami akan selalu ada
Menemani dalam melewati prahara
Menjaga lewat do'a-doa
Karena raga tak mampu menghantar langkah
Tetaplah tegar saudaraku
Jangan patah dan berputus asa
Mari bersama kita memulai semua
Bangkitlah dengan semangat yang tersisa
Sambutlah matahari esok yang kan menghantar bahagia
By : Arini Eka
Yasin..... lirih bocah pecah sepi
Sendiri tanpa sanak saudara lagi
Malam dingin lapar menyapa
Bocah pasrah dengan air mata.
Merunduk terisak tak tau harus bagaimana
Habis kata kata hanya ada pinta
Baca ayat pelajaran TPA
Yang entah di mana sekarang Ustadzahnya.
Masih dalam merinding ketakutan.
Bocah terus berusaha melafalkan
Apa saja yg pernah dia hafalkan.
Berharap tenang datang pencerahan.
Tatapanya jauh.... memandang langit
Berharap ada keajaiban
Bertemu ibu bapak yang hilang belum di temukan
Sambil berkata bapak ibu ku tunggu di pojok tenda pengungsian.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Donggala Kami Bersamamu
Oleh: Idung
Senja itu datanglah duka
Serupa tangis yang membuncah
Alamku berguncang, ia resah
Sunsetku hantarkan dahsyatnya air bah
Senja itu adalah luka
Penjuru negri mendengar ratapmu
Alamku berguncang, ia lara
Sunsetku membawa haru biru
Sapuanmu pisahkan anak dari ibunya
Kekasih dari belahan jiwanya
Gembala dari ternaknya
Guncangan dan sapuanmu duka
Kami dengar jeritmu donggala
Juga ratap pilumu palu
Tegarlah, mari bangkit bersama
Do'a kami dinadimu
Celana yang hilang
Ini bait versi dagelan
Biar ada tawa di tengah tangisan
Toh air mata tak merubah keadaan
Jika hanya kata tanpa tindakan.
Celanaku hilang saat bumi berguncang
Hadiah dari bapak hasil ngutang
Ku tinggal lari tunggang langgang.
Entah melayang atau di ambil orang.
Celanaku sayang celanaku malang
Aset terakhir pemberian bapak sebagai kenangan.
Celana baru gambar ronaldo
Padahal aku ingin gambarnya upin ipin.😭😭😭😭😭
PETOBO TINGGAL KENANGAN
Jungkir balik sekampung lenyap sekejap
Harta benda habis di telan bumi
Harta tahta cantik body tiada arti
Semua ludes ambles tanpa titi.
Bencana gempa habiskan semua
Sebuah desa tinggal nama
Tinggal cerita dan airmata
Hanya doa yang kita punya
Sabar sabarlah hati keluarga
Tenangkan jiwa dan raga
Kita bersaudara gandeng tangan...
Mari bersama kita jemput bahagia.
Biarlah petobo tinggal nama
Persaudaraan kita selamanya.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Semua sama dalam musibah
Allahu akbar gema'an ribuan manusia d awal senja
Izazul zilatil berguncang semua
Atas kehendak sang jabbar
Tarikan kedua semua terhempas tanpa mengenal si kaya
Dibalik musibah ada pembelajaran
Bagi mereka yg memahami
Bahwa sanya semua bisa musnah
Hanya dengan kalimat KUN FAYAKUN
Apalah kita yg d muka bumi
Jikalau sudah begini...
Sikaya dunia mengharap bantuan Simiskin yg kaya hati
Karena semua sama d mata sang maha kuasa
By: Bibi Alfan
MUSIBAH MENIMPA SAUDARAKU
Pilu menyayat relung jiwa
Buliran air mata jatuh d atas tubuh saudaraku
Jasad-jasad bergelimpangan terhempas kemurka'an
Sedih pilu bersatu padu
Sang ibu mencari anaknya yg hilang tertelan lumpur
Disa'at saudar menjerit mencari dimana keberada'an sanak yg lain
Ya allah berilah mereka ketabahan...
Agar semua berlalu dengan mudah bersama cucuran air mata kami
Sapuan musibah air bah
Menjadi tanda kekuasa'anmu
Bahwa harta benda yg d tumpuk sebanyak apapun
Kelak tiada berguna
Tulisan: Bibi Alfan
Tetaplah Optimis Jangan Pesimis
Harta nyawa boleh hilang
Toh semua itu memang titipan
Tetaplah pegang teguh iman
Tatap masa depan penuh keyakinan.
Yang tiada mari kita doakan
Semoga di sana temu kebahagiaan
Di sini mari kita berjuang
Dirikan puing puing sisa harapan.
Bangsa kita bukan bangsa egois
Yang diam diri saat saudaranya menangis.
Tetaplah optomis jangan pesimis.
Yang tenang janganlah menangis.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
DI AMBANG SENJA
Diambang senja
Kala pekik histeris mengangkasa
Jerit tangis pecah
Bersama gulungan dahsyat menyapu daratan tanpa sisa
Dalam hitungan detik
Damai terenggut
Puing-puing berserak
Menyisakan ratapan dari begitu banyak kehilangan
Gempa meratakan segala yg ada
Tsunami menggulung setiap yang dijumpainya
Tinggal lah raga-raga lelah
Jiwa-jiwa pasrah
Bersama puing yang tak mampu bersuara
Rusak semua seolah binasa
Diambang senja semua musnah
Apa gerangan yang terjadi sebenarnya
Mengapa semua luluh lantak dalam sekejap mata
By : Arini Eka
Gempa Palu Dan Dunggala
Aku tak tau kau di sebelah mana
Namamupun baru ku dengar di telinga
Itu juga hanya lewat berita
Saat kau terkena gempa.
Bagiku kau adalah saudara
Sebangsa senegara bahkan mungkin seagama.
Atau paling tidak kita sama sama manusia .
Semoga kau sabar atas bencana yg menimpa.
Doa doa kita untuk kalian semua.
Tenang bala bantuan pasti datang.
Bangunan akan kita dirikan
Sakit kita obatkan dan semoga dalam waktu dekat tak ada lagi kelaparan.
Yakinlah ...kita bisa hadapi semua.
By : Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
SAMPAI KAPAN LAGI
Saat bumi kencang di guncang
Air laut keras di tumpahkan
Semua porak poranda berantakan
Luluh lantak punah musnah tanpa jejak
Pekik Jerit tangis ketakutan
Meraung raung pontang panting bingung
Ibu gendong bayi menangis
Bapak bawa anak sambil teriak
Tolong...tolong...
Semua hilang tinggal kenang
Senyap sepi tersisa tenang
Gempa bumi cipta kota mati
Bersama benci cinta sang pengabdi.
Sampai kapan ini terjadi?
Bisiknya pada hati sunyi
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Ada Cinta Di Donggala
Dari mana datangnya lintah
Dari sawah turun ke ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari chating turun ke hati
Donggala punya cerita romansa
Lebih romantis dari rama shinta india
Romeo juliet dari roma
Lebih indah dari qois layla
Berawal dari ketikan jari
Cinta tumbuh dan bersemi
Asmara bertahta di relung hati
Hingga hilang musnah tertelan bumi
Janji suci terbayar kini
Sehidup semati sudah terbukti
Gempa bumi jadi saksi
Cinta tulus sucu dari hati.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Kembali pada-Nya
Cinta, cinta Allah yang terbaca
Pada musibah gempa yang kami terima di Lombok
Terguncang rasa kami saat itu
Pasrah, takut, ikhlas, menyesal
Semua menyatu dalam perasaan kalut
Tak ada bedanya si Kaya dan si Miskin
Tak terlihat siapa Alim siapa berdosa
Yang terdengar hanya ujaran minta ampun dan pujian kepada Allah
Kami tidak sempat membawa apapun berlari, bahkan kami tak beralas kaki malam itu
Berbulan-bulan kami tinggal di pengungsian
Kini, terdengar lagi berita tentang cinta Allah di Palu dan Donggala
Rabb, menetes air mata ini melihat musibah mereka yang lebih dahsyat daripada kami
Ngeri, hati ini
Terucap kata mohon ampun pada-Mu ya Rabbi
Jangan hukum kami karena kebodohan kami
Bimbing kami ya Rabb...
Menuju jalan yang Engkau ridhoi
By: Neli Jalius
Sujud Akhir September
Adzan di kumandangkan Jamaah berdatangan
Bersama menyembah Tuhan atas panggilan Iman.
Rakaat belum selesai di tunaikan
Lumpur hitam datang menghantam
Doa terkahir belum sempat di bacakan.
Bubar berlarian cari selamat Allahu Akbar...
Petobo hilang di telan bumi
Gempa Tsunami kerjakan tugas dengan rapi.
Pergi ke Ngatabaru, Loru Parovo, Kawatuna.
Semua sama
Gelap gulita jerit menggema.
Semua porak poranda lebih cepat dari kedipan mata.
Hanya tinggal doa berbekal sujud terakhir yg belum sempurna.
Semoga di terima di sisinya. Amin.....
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
~TANGAN-TANGAN MALAIKAT DITENGAH DUKA~
(untuknya Palu, Sigi dan Donggala)
Suara gemuruh menyeruak getarkan dada
Teburan ombak berbuih menghantam raga
Bangunan angkuh yang dulu berdiri kokoh
Kini lebur dalam kehancuran
Berjuta-juta nyawa tengadah dalam do'a
Lantunan dzikir mengalir getir tiada henti
Berderai air mata
Berbisik memohon ampunan kepada Sang penguasa
Jeritan tangis menggema dimana-mana
Mengantarkan Jiwa-jiwa yang telah tiada
ke alam keabadiannya
tuk bersemayam dalam pusara tak bertuan
Asa tak mampu lagi mereka genggam
Hanya uluran tangan tanpa pamrih mereka harapkan
Hati yang tulus memberi mereka kedamaian
Tuk kembali bangkit dengan langkah gemetar
Saudaraku kalian tidak sendiri
Ribuan tangan tangan malaikat ditengah duka
Bergandengan menuju kearahmu
Dengan do'a kita bersama berangkulan
Memohon ridho perlindungan kepada-Nya
Sang pemilik dunia beserta segala kehidupan
Oleh: Inar Nurdin
Sulsel, 06 Oktober 2018
Ada Cinta Di Donggala
Dari mana datangnya lintah
Dari sawah turun ke ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari chating turun ke hati
Donggala punya cerita romansa
Lebih romantis dari rama shinta india
Romeo juliet dari roma
Lebih indah dari qois layla
Berawal dari ketikan jari
Cinta tumbuh dan bersemi
Asmara bertahta di relung hati
Hingga hilang musnah tertelan bumi
Janji suci terbayar kini
Sehidup semati sudah terbukti
Gempa bumi jadi saksi
Cinta tulus sucu dari hati.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
TIADA DAYA
Tiada daya
Tiada upaya
Kala alam menuai murkanya
Kala amarahnya berbicara
Hanya ada jerit meronta
Manusia bisa apa
Tekhnologi hanya sebatas logika
Tiada daya manusia
Kala sang penguasa semesta mengirimkan bencana
Sadarkah manusia
Kala riuh gemerlap dunia
Melenakan segalanya
Hancur seketika tak bersisa
By √ie🌹🌹
Tanah merekah membelah
Gedung, rumah, pondok
Roboh tak berbentuk
Laut murka terguncang gempa
Unjuk gigi pamer kekuatan
Gelombang tinggi menyapu pantai
Meluluh lantakkan yang tergapai
Jerit tangis kepedihan menggema
Kelaparan dan penyakit melanda
Mari ulurkan tangan sahabat
Jangan hanya menonton diam
By: Lembayung Senja
Dari mana datangnya lintah
Dari sawah turun ke ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari chating turun ke hati
Donggala punya cerita romansa
Lebih romantis dari rama shinta india
Romeo juliet dari roma
Lebih indah dari qois layla
Berawal dari ketikan jari
Cinta tumbuh dan bersemi
Asmara bertahta di relung hati
Hingga hilang musnah tertelan bumi
Janji suci terbayar kini
Sehidup semati sudah terbukti
Gempa bumi jadi saksi
Cinta tulus sucu dari hati.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
Kembali pada-Nya
Cinta, cinta Allah yang terbaca
Pada musibah gempa yang kami terima di Lombok
Terguncang rasa kami saat itu
Pasrah, takut, ikhlas, menyesal
Semua menyatu dalam perasaan kalut
Tak ada bedanya si Kaya dan si Miskin
Tak terlihat siapa Alim siapa berdosa
Yang terdengar hanya ujaran minta ampun dan pujian kepada Allah
Kami tidak sempat membawa apapun berlari, bahkan kami tak beralas kaki malam itu
Berbulan-bulan kami tinggal di pengungsian
Kini, terdengar lagi berita tentang cinta Allah di Palu dan Donggala
Rabb, menetes air mata ini melihat musibah mereka yang lebih dahsyat daripada kami
Ngeri, hati ini
Terucap kata mohon ampun pada-Mu ya Rabbi
Jangan hukum kami karena kebodohan kami
Bimbing kami ya Rabb...
Menuju jalan yang Engkau ridhoi
By: Neli Jalius
Sujud Akhir September
Adzan di kumandangkan Jamaah berdatangan
Bersama menyembah Tuhan atas panggilan Iman.
Rakaat belum selesai di tunaikan
Lumpur hitam datang menghantam
Doa terkahir belum sempat di bacakan.
Bubar berlarian cari selamat Allahu Akbar...
Petobo hilang di telan bumi
Gempa Tsunami kerjakan tugas dengan rapi.
Pergi ke Ngatabaru, Loru Parovo, Kawatuna.
Semua sama
Gelap gulita jerit menggema.
Semua porak poranda lebih cepat dari kedipan mata.
Hanya tinggal doa berbekal sujud terakhir yg belum sempurna.
Semoga di terima di sisinya. Amin.....
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
~TANGAN-TANGAN MALAIKAT DITENGAH DUKA~
(untuknya Palu, Sigi dan Donggala)
Suara gemuruh menyeruak getarkan dada
Teburan ombak berbuih menghantam raga
Bangunan angkuh yang dulu berdiri kokoh
Kini lebur dalam kehancuran
Berjuta-juta nyawa tengadah dalam do'a
Lantunan dzikir mengalir getir tiada henti
Berderai air mata
Berbisik memohon ampunan kepada Sang penguasa
Jeritan tangis menggema dimana-mana
Mengantarkan Jiwa-jiwa yang telah tiada
ke alam keabadiannya
tuk bersemayam dalam pusara tak bertuan
Asa tak mampu lagi mereka genggam
Hanya uluran tangan tanpa pamrih mereka harapkan
Hati yang tulus memberi mereka kedamaian
Tuk kembali bangkit dengan langkah gemetar
Saudaraku kalian tidak sendiri
Ribuan tangan tangan malaikat ditengah duka
Bergandengan menuju kearahmu
Dengan do'a kita bersama berangkulan
Memohon ridho perlindungan kepada-Nya
Sang pemilik dunia beserta segala kehidupan
Oleh: Inar Nurdin
Sulsel, 06 Oktober 2018
Ada Cinta Di Donggala
Dari mana datangnya lintah
Dari sawah turun ke ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari chating turun ke hati
Donggala punya cerita romansa
Lebih romantis dari rama shinta india
Romeo juliet dari roma
Lebih indah dari qois layla
Berawal dari ketikan jari
Cinta tumbuh dan bersemi
Asmara bertahta di relung hati
Hingga hilang musnah tertelan bumi
Janji suci terbayar kini
Sehidup semati sudah terbukti
Gempa bumi jadi saksi
Cinta tulus sucu dari hati.
By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
TIADA DAYA
Tiada daya
Tiada upaya
Kala alam menuai murkanya
Kala amarahnya berbicara
Hanya ada jerit meronta
Manusia bisa apa
Tekhnologi hanya sebatas logika
Tiada daya manusia
Kala sang penguasa semesta mengirimkan bencana
Sadarkah manusia
Kala riuh gemerlap dunia
Melenakan segalanya
Hancur seketika tak bersisa
By √ie🌹🌹
ULURKAN TANGANMU SAHABAT
Bumi bergetarTanah merekah membelah
Gedung, rumah, pondok
Roboh tak berbentuk
Laut murka terguncang gempa
Unjuk gigi pamer kekuatan
Gelombang tinggi menyapu pantai
Meluluh lantakkan yang tergapai
Jerit tangis kepedihan menggema
Kelaparan dan penyakit melanda
Mari ulurkan tangan sahabat
Jangan hanya menonton diam
By: Lembayung Senja
Advertisement